Smart Agriculture Inovasi Masa Depan Pertanian Di Dompu 

𝙿𝚊𝚛𝚝 𝟷: 𝙿𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚗 𝚂𝚎𝚗𝚜𝚘𝚛 𝚃𝚊𝚗𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚛𝚝𝚊 𝙲𝚞𝚊𝚌𝚊

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Dengan luas lahan pertanian sekitar 71.000 hektar, Kabupaten Dompu memiliki potensi besar di sektor pertanian dengan komoditas utama seperti jagung, padi, dan kedelai.

 

Disamping itu juga Kabupaten Dompu dikenal sebagai salah satu produsen jagung terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan produksi mencapai lebih dari 200.000 ton per tahun.

 

Namun, Petani di Dompu sering menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, keterbatasan sumber daya air, dan kebutuhan akan peningkatan hasil produksi.

 

“Dalam menghadapi tantangan ini, adopsi teknologi modern menjadi kunci untuk mencapai keberlanjutan dan peningkatan produktivitas.” kata Pemilik Akun Facebook Aba La Kenan, selasa, 28/05/24.

 

Aba La Kenan, menjelaskan 𝐒𝐦𝐚𝐫𝐭 𝐀𝐠𝐫𝐢𝐜𝐮𝐥𝐭𝐮𝐫𝐞 merupakan 𝐈𝐧𝐨𝐯𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐏𝐞𝐫𝐭𝐚𝐧𝐢𝐚𝐧 atau Pertanian cerdas, dengan pola pendekatan baru yang mengintegrasikan teknologi canggih dalam proses pertanian untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan.

 

“Dengan memanfaatkan teknologi seperti, sensor, drone, Internet of Things (IoT), dan analisis data,” terangnya.

 

Bukan itu saja, Smart Agriculture juga memungkinkan petani untuk membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang akurat dan real-time.

 

“Teknologi ini membantu petani mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memantau kondisi tanaman, dan mengelola lahan mereka dengan lebih efektif.”jelasnya.

 

Mengapa Smart Agriculture penting untuk Dompu?

Karena Pertanian cerdas dapat membantu mengatasi beberapa tantangan utama yang dihadapi petani, seperti ketidakpastian iklim dan keterbatasan sumber daya.

 

Selain itu, teknologi ini juga dapat meningkatkan hasil panen dan mengurangi biaya operasional, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

 

“Postingan ini akan dibagi menjadi beberapa bagian untuk membahas secara mendalam berbagai aspek dari Smart Agriculture yang dapat diterapkan di Dompu.” ungkapnya.

 

𝐒𝐞𝐧𝐬𝐨𝐫 𝐓𝐚𝐧𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐂𝐮𝐚𝐜𝐚 : 𝐎𝐩𝐭𝐢𝐦𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚𝐬𝐢 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧𝐚𝐚𝐧 𝐒𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐃𝐚𝐲𝐚.

Lanjut, Ama La Kenan memaparkan bahwa salah satu teknologi utama dalam Smart Agriculture adalah sensor tanah dan cuaca.

 

“Teknologi ini melibatkan penggunaan perangkat sensor yang ditempatkan di ladang untuk memantau kondisi tanah seperti kelembapan, suhu, dan nutrisi.” pungkasnya.

 

Karena Manfaat utama dari penggunaan sensor ini adalah memungkinkan petani untuk mengetahui kapan dan berapa banyak air serta pupuk yang dibutuhkan tanaman.

 

Hal ini tidak hanya menghemat sumber daya tetapi juga meningkatkan hasil panen secara signifikan.” Studi menunjukkan bahwa penggunaan sensor tanah dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air hingga 30%.”paparnya.

 

Dengan tehnik pemasangan sensor di berbagai titik lahan pertanian, maka Data yang diperoleh akan lebih akurat dan real-time.”Data ini membantu petani dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat, seperti menentukan waktu irigasi dan pemupukan yang optimal.”tandasnya.

 

𝐃𝐚𝐦𝐩𝐚𝐤 𝐄𝐤𝐨𝐧𝐨𝐦𝐢

Aba La Kenan mengungkapkan bahwa Implementasi teknologi sensor tanah dan cuaca di Dompu diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan. dengan peningkatan efisiensi penggunaan air dan pemupukan, biaya operasional petani dapat berkurang hingga 20%.

 

Selain itu juga, peningkatan hasil panen yang dihasilkan dari penggunaan teknologi ini bisa mencapai 15-25%, yang berarti pendapatan petani akan meningkat secara substansial. dengan produksi jagung yang mencapai lebih dari 200.000 ton per tahun,

 

“Peningkatan hasil panen sebesar 20% dapat menambah sekitar 40.000 ton jagung tambahan.”ungkapnya penuh optimis.

 

Kemudian dengan harga jagung rata-rata Rp 3.000 hingga Rp 4.500 per kilogram, ini berarti tambahan pendapatan sekitar Rp 120 hingga Rp 180 miliar bagi petani jagung di Dompu.

 

“Penghematan air dan penggunaan pupuk yang lebih efisien juga akan membantu menjaga keberlanjutan sumber daya alam, yang merupakan aset penting bagi pertanian jangka panjang.” jelasnya.

 

𝐂𝐨𝐧𝐭𝐨𝐡 𝐊𝐞𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐃𝐚𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐋𝐚𝐢𝐧

Ditambahkannya, Contoh keberhasilan penerapan teknologi sensor tanah dan cuaca dapat dilihat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Di sana, penerapan sensor tanah dan cuaca telah berhasil meningkatkan efisiensi penggunaan air hingga 35% dan meningkatkan hasil panen padi rata-rata 20%.

 

“Petani di Banyuwangi melaporkan pengurangan biaya operasional karena penggunaan air dan pupuk yang lebih efisien, serta peningkatan kualitas hasil panen.”ucapnya.

 

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan dukungan teknologi dan edukasi yang tepat, petani dapat mencapai hasil yang lebih baik dan berkelanjutan dengan mengadopsi teknologi sensor tanah dan cuaca,

 

Diakhir, Aba La Kenan meyebutkan Petani di Dompu akan dapat mengelola lahan mereka dengan lebih efisien, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan produktivitas.

 

“Teknologi ini merupakan langkah awal yang penting dalam transformasi pertanian di Dompu menuju masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan.” ujar Aba La Kenan dengan penuh motivasi.

𝐁𝖊𝐫𝖘𝐚𝖒𝐛𝖚𝐧𝖌..

The Understated Visionary

𝓐𝓫𝓪 𝓛𝓪 𝓚𝓮𝓷𝓪𝓷

 

Penulis ; IW