Setda Dompu Hadiri Acara Paripurna, Pelantikan M.F Yuniarto, SE.,Dan Rafiuddin H. Anas Sebagai Anggota DPRD Kab. Dompu Periode 2023-2024

foto pelantikan Dua Orang Anggota DPRD kabupaten Dompu, Muhamad Fatanah Yuniarto, SE.,(Djoyo Pay) Dapil 1 menjadi Dapil 2, dan Rafiuddin SH,H. Anas SE, Dapil 3 menjadi dapil 4 Dari Partai PKB 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Sidang Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dompu, dalam Pelantikan Dua orang anggota DPRD Dompu, melalui Pergantian Antara Waktu (PAW) dari Partai PKB, pada Daerah Pemilihan (Dapil) 1 dan setelah pemekaran dapil menjadi Dapil 2, Kec Dompu dan Dapil 3 dan sekarang menjadi Dapil 4 kec manggelewa dan kilo kab Dompu, yang berlangsung di ruang Rapat DPRD kab Dompu, berlangsung mulai pukul 09.40 wita, Selasa, 29/08/2023 hari ini.

 

Dalam Sidang Paripurna Istimewa tersebut, dilantik dua orang anggota DPRD kab Dompu, yakni Muhamad Fatanah Yuniarto, SE.,(Djoyo Pay) Dapil 2, sebagai pengganti almarhum Rahmat Syafiuddin SH, dan Rafiuddin SH,H. Anas SE, Dapil 4 pengganti Alfin Putra Satya yang diberhentikan tidak terhormat beberapa waktu lalu yang sama-sama berasal dari partai PKB dan pelantikan serta pengambilan sumpah jabatan sebagai anggota DPRD Dompu, di sisa jabatan periode 2023- 2024, dan Pengucapan sumpah jabatan dipandu oleh Ketua DPRD Dompu, H. Andi Bahktiar, AMD. PAR.

 

Hadir dalam memimpin Sidang Paripurna Istimewa tersebut, tiga unsur pimpinan DPRD beserta anggota DPRD kab Dompu.

serta dihadiri oleh Setda Dompu, Forkopinda Komisioner KPUD Dompu dan Komisioner Bawaslu Dompu para pejabat lingkup Pemda Dompu dan tamu undangan lainnya.

 

serba-serbi Sidang Paripurna istimewa DPRD kab Dompu dalam Pelantikan Anggota baru DPRD kab Dompu, Muhamad Fatanah Yuniarto, SE.,(Djoyo Pay) Dapil 1, dan Rafiuddin SH,H. Anas SE, Dapil 2.

 

Dalam Sidang Paripurna Setda Dompu, Gatot Gunawan PP, menyampaikan bahwa Anggota DPRD yang baru dilantik ini dan

diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan para anggota dewan yang ada.

 

Karena Hal itu bertujuan untuk tetap mengoptimalkan tugas dan peran anggota dewan seperti yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

 

“Pada kesempatan ini saya mengucapkan selamat kepada anggota Dewan yang baru saja dilantik, semoga membawa amanah, dalam menjalankan sisah masa jabatan tahun 2023-2024 kedepannya, ”ujarnya dalam sambutan singkatnya.

 

Dirangkaikan dengan Perpisahan atau masa Purna tugas Sekwan Dompu M. Amin, S.Sos (Dae Obe), atas dedikasinya selamat mengabdi pada Pemerintah Daerah Dompu.

 

Pewarta : IW




Dalam Waktu Dekat LP2-Samada Bersama Perwakilan Warga Kandai Satu, Dobrak Kantor BWS NT 1 Provinsi NTB.

foto Direktur LP2-SAMADA, Muhammad Nur, SP (Uma Neo).

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Sebagai bentuk Keseriusan dan komitmen dalam mempersoalkan Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rahalayu Kompleks di Katua dengan Pagu Dana sebesar Rp 11.5 Miliar, yang dikerjakan oleh PT. Indo Penta Permai bersumber dari BWS NT 1 NTB tahun 2022-2023, Lembaga Pengkajian Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam (LP2-SAMADA) Kabupaten Dompu bersama perwakilan warga kandai satu, kec Dompu kab Dompu dalam waktu dekat akan “mendobrak” atau aksi demonstrasi di Kantor BWS NT 1 Provinsi NTB.

 

Guna meminta pertanggung jawaban dan klarifikasi terkait pelaksanaan pekerjaan Jaringan Irigasi Rahalayu kompleks dikatua yang diduga tidak memenuhi standar bestek atau gambar yang mengarah pada kerugian negara, seperti yang diungkapkan oleh Direktur LP2-SAMADA pada pemberitaan sebelumnya melalui media online ChanelNtbNews, Jum’at, (25/08/23). Beberapa hari lalu.

 

Disampaikan Direktur LP2-SAMADA Kabupaten Dompu, M Nur, SP atau yang akrab disapa Uma Neo, bahwa dalam waktu dekat ini, Kami akan melakukan Aksi Demonstrasi langsung di kantor BWS NT 1 NTB.

 

” Itu Sebagai bentuk protes dan keseriusan kami bersama warga kelurahan kandai satu atas Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rahalayu kompleks dikatua, kalau kita perhatikan mulai dari awal pekerjaan sampai dengan kondisi seperti hari ini, ada beberapa Dugaan-dugaan kerugian negara,” ungkap Umaneo saat dikonfirmasi via Wastapp, minggu, 27/08/23.

 

 

Lanjut Uma Neo, pertama pada saat proses sosialisasi, oleh pihak-pihak Dinas selaku pemilik anggaran dalam hal ini pihak BWS, dan pihak ketiga dalam hal ini kontraktor pelaksana, hanya dilakukan untuk pihak ditingkat atas saja.

 

” Sementara masyarakat disekitar lokasi proyek sepanjang saluran irigasi tidak pernah dilibatkan bahkan tidak pernah mendapatkan informasi yang jelas tentang teknik maupun cara pekerjaan itu.” beber Uma Neo.

 

Seharusnya masyarakat disekitar lokasi pekerjaan irigasi, wajib mendapatkan informasi yang akurat tentang pelaksanaan kegiatan proyek rehabilitasi daerah irigasi Rahalayu atau laju itu.

 

” Mereka selaku pihak ketiga atau kontraktor pelaksana harus memasang papan informasi, yang di mana memuat sumber keuangan darimana, berapa nilainya, volumenya berapa dan terus jangka waktunya pelaksanaannya”? Pungkas salah satu pegiat aktif Facebook.

 

Disamping itu juga pihak kontraktor pelaksana harus menyediakan bescamp sebagai pusat pelaksanaan kegiatan proyek rehabilitasi jaringan Irigasi Daerah irigasi laju,”tersedianya informasi, mulai dari desainnya, Gambarnya, RAB lebih-lebih terhadap gambarnya, agar masyarakat sekitar lokasi pekerjaan itu tau,” jelas pegiat LSM.

 

Kemudian dalam pelaksanaan kegiatan ditingkat lapangan untuk pekerjaannya diberikan ngesup kepada para kelompok masyarakat atau pihak lain, seharusnya pihak kontraktor itu tetap bekerja sendiri,” Kalau mereka itu merasa tidak mampu melaksanakan kegiatan Kenapa harus dipaksakan,

 

Sehingga dari sistem pekerjaan yang di supkan itu, adanya perbedaan nilai yang tertera dalam desain RAB, yang diperkirakan 1 juta/M3,

 

” Namun implementasinya dilapangan diberikan ngesup kepada kelompok pekerja itu atau pihak lain, untuk 1/M3nya senilai 430 sampai dengan 460 itu. jadi konsekuensinya, kelompok kerja masyarakat atau pihak lain tentu itu akan mengurangi jumlah semen yang dipakai atau campuran pasangan,,nah disinilah yang kami duga ada kerugian negara,” beber uma Neo.

 

Dari implementasi pelaksanaan kegiatan dengan sistem ngesup ini, dapat dipastikan pekerjaan ini tidak memenuhi standar, terutama standar mutu dan kualitas pekerjaan dan terkesan amburadul atau asal jadi.

 

Uma Neo Mengungkapkan, kemudian dari segi materialnya, seharusnya pasir itu yang dipakai adalah pasir Hodo ukuran di Kabupaten Dompu dan terus untuk penggunaan batunya, itu menggunakan batu kali, tertutama pada pasangan pondasi tidak boleh menggunakan batu gunung atau batu pecah.

 

Karena batu gunung atau pecah sifatnya mengikat sedangkan kalau untuk pondasi dari saluran irigasi itu dia harus elastis dia harus menahan beban gerakan, sehingga harus menggunakan batu kali,

 

” Lebih parah lagi mereka bekerja itu, di atas air masih tinggi dan di atas lumpur yang paling dalam, dari awal kita memantau proses penggaliannya itu tidak maksimal, karena ini sifatnya rehab, tentu harus menggali kembali saluran itu sampai pada lantai awal dari pada saluran, nyatanya itu tidak dilakukan sehingga ini juga berdampak pada kualitas pekerjaan,”ungkapnya dengan serius.

 

Ditambahkan, pada pelaksanaan pekerjaan itu, tentu banyak hal yang timbul atau yang terjadi, karena disadari pekerjaan itu akan 100 % berdasarkan desain gambarnya dan ada pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya sporadis dalam arti harus disesuaikan dengan kondisi yang ada.

 

” Contohnya ada sekitar 200 M, di titik-titik tertentu dan penyempitan saluran itu, dari awalnya lebar 3-4 M dipersempit menjadi 2 M, sehingga ada celah atau rongga pekerjaan, tentu timbul Persoalan, harusnya ditimbun kembali sehingga tidak timbul Persoalan,” sesalnya.

 

Selain itu, ada pekerjaan sekitar 500 meter pasangan talu itu ketinggiannya itu di atas jalan atau gang yang dipakai masyarakat untuk masuk kampung,” itu juga berdampak pada persoalan, tertutama tingkat keselamatan anak-anak, itu juga yang harus diperhatikan dan itu terlihat tidak terurus,”papar calon anggota DPRD kab Dompu.

 

Diakhir Uma Neo, jadi terkait waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan hari ini, pekerjaan itu belum selesai, dan berdasarkan informasi,” menjadi persoalannya dalam kontrak itu, ademdumnya sudah berulang-ulang 2/3 kali dan Agustus 2023 harus menyelesaikan semua pekerjaan itu.’tegasnya

 

Namun kondisi dilapangan sampai hari ini, masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang belum diselesaikan dituntaskan dan terlihat sangat sembrawut sekali, karena tidak di desain dengan bagus terutama tahap perencanaan mulai dari awal sampai hingga akhir.

 

” Dasar inilah, menuntun kita untuk serius dan konsisten mempersoalkan dan menyeruakan pekerjaan saluran irigasi itu,” ujarnya.

 

foto warga kelurahan kandai satu gepeng

Diwaktu yang sama, perwakilan warga kelurahan kandai satu, Gepeng Mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Uma Neo itu tadi sudah tepat mewakili semua karena pekerjaan seperti ini Sangat kami sayangkan, tidak sesuai apa yang menjadi harapan bersama.

 

” Intinya Perkejaan ini terlihat amburadul dan diduga menyimpan dari gambar maupun bestek,” kata Pengendali Medsos.

 

Maka, melalui fungsi kontrol Sosiati publik kami selaku warga sekitar lokasi pekerjaan akan mendatangi langsung kantor BWS NT 1 NTB, guna menuntut pertanggungjawaban, terkait pelaksanaan pekerjaan irigasi tersebut

 

” Insyaallah dalam waktu dekat,” pungkasnya.

 

Karena kita selaku penerima manfaat langsung mengharapkan pekerjaan itu, dapat memberikan manfaat yang baik terhadap masyarakat apalagi menggunakan Anggara negara yang begitu besar.

 

“Intinya kami meminta pada pihak BWS dan pengawas konsultan agar segera melakukan evaluasi ditingkat pekerjaan” ujarnya.

 

PW : IW

 




Proyek Jaringan Irigasi Kompleks Katua 11,5 M Diduga Menyimpang Dari Gambar, Mengarah Pada Dugaan Kerugian Negara Dan Oknum Kontraktor “Kebal Hukum”

foto kegiatan rehabilitasi Jaringan Irigasi Kompleks katua 

 

“Undang-undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”.

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Tidak henti-hentinya elemen masyarakat kabupaten Dompu mempersoalkan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Rehabilitasi Jaringan Irigasi di katua Kompleks ( IDPMIP ) tahap II, bahkan sejumlah elemen masyarakat pernah melakukan aksi blokir jalan sebagai bentuk protes terhadap pelaksanaan proyek tersebut yang diduga kuat menyimpang dari gambar atau bestek.

 

Kini, Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi dengan anggaran Rp. 11,5 Miliar yang bersumber dari BWS NT 1 tahun 2022-2023, kembali dipersoalkan oleh Lembaga Pengkajian Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam (LP2-SAMADA) Kab. Dompu, menduga kuat pekerjaan tersebut diberikan ngesup ke pihak lain atau kelompok pekerjaan masyarakat dengan nilai jauh dari nilai RAB, yaitu antara 430 sampai 460 perkubik, dan beberapa persoalan lainnya sehingga mutu dan kualitas pekerjaan diragukan, mengakibatkan Negara dirugikan yang mengarah pada tindak pidana korupsi.

 

Hal itu diungkapkan oleh Direktur LP2-SAMADA Kabupaten Dompu, saat ditemui awak media, usai melakukan Investigasi langsung pada Pekerjaan rehabilitasi jaringan Irigasi tersebut di kelurahan kandai satu kec Dompu kab Dompu, Jum’at, 25/08/23.

 

foto Direktur LP2-SAMADA Kabupaten Dompu, Muhammad Nur, SP (Uma Neo)

Direktur LP2-SAMADA Kabupaten Dompu, Muhammad Nur, SP atau dikenal dengan nama Uma Neo Mengungkapkan bahwa terdapat dugaan kerugian negara atas Pekerjaan rehabilitasi jaringan Irigasi.

 

” Dimana pada pekerjaan itu diberikan ngesup kepada para kelompok pekerjaan masyarakat atau pihak lain dengan nilai jauh dari angkanya yaitu antara 430 sampai 460 perkubik,” jelas Uma Neo.

 

Lanjut Uma Neo, selain itu pekerjaan ini juga dilakukan di atas air dan humus tanah sehingga pekerjaan pondasi pasangan saluran ini tidak sebagaimana mestinya sesuai dengan desain gambarnya.

 

” Ketika dilakukan pekerjaan pembuatan lantainya, ketika air itu dikeringkan terlihat bahwa ujung atau pondasi tidak ada sama sekali dan ini yang dikhawatirkan, dalam jangka 1 tahun, bisa dipastikan akan roboh atau tumbang,” terang Aktivis Senior.

 

foto lokasi pekerjaan saluran irigasi yang baru selesai dikerjakan, diduga tidak memiliki Pondasi bangunan.

Disamping itu, terkait dengan penggunaan material, seharusnya menggunakan batu kali, batu pecah gunung, tetapi bukan batu kapur, sedangkan untuk material pasir mestinya menggunakan pasir Hodo bukan pasir kali.

 

Diakhir, selanjutnya ada pekerjaan yang harus dikerjakan, namun itu tidak dikerjakan misalkan papan informasi pusat informasi, sesuai dengan perintah UU Keterbukaan informasi Publik (KIP) nomor 14 tahun 2008, kemudian pusat informasi dalam hal ini basecampnya

 

” Itu semua diduga tidak dilakukan oleh pihak kontraktor pelaksana, karena adanya dugaan pembiaran dari pihak pengawas lapangan BWS dan Pihak konsultan pengawas,” ungkap Pegiat LSM.

 

Maka, kami minta kepada pihak BWS NT 1 Provinsi NTB, agar segera turun kelokasi untuk melakukan evaluasi terhadap pekerjaan rehabilitasi jaringan Irigasi,” karena diduga kuat pekerjaan tersebut menyinpang dari gambar maupun bestek”, tegasnya.

 

foto Fauzi alias Gepeng Sang Pengendali Medsos

Sementara Ditempat yang sama salah seorang warga kandai satu Fauzi atau nama kerennya Gepeng mempertanyakan tentang Kondisi Proyek Irigasi D.I Laju BWS NT 1 NTB, karena sangat menyedihkan yang indikasi kuat bahwa oknum pihak pelaksana diduga ‘KEBAL HUKUM’ dengan tidak mengindahkan masukan dan kritik semua pihak.

 

” Termasuk kami selaku masyarakat disekitar lokasi pekerjaan proyek irigasi yang merasakan langsung asas manfaatnya, menginginkan proyek ini, bermanfaat untuk keberlangsungan hajat hidup seluruh masyarakat pada umumnya,” jelas dijuluki Pengendali Medsos.

 

Maka Kami menduga kuat adanya indikasi konspirasi jahat dikalangan terkait sehingga kondisi pekerjaan terkesan terbengkalai yang menimbulkan pertanyaan,

 

” Kami butuh klarifikasi dan penjelasan langsung di lapangan dan kenapa pekerjaan ini, tidak terlihat aktivitas sudah hampir 1 bulan dan pekerjaan ini terkesan mangkrak,” tegas Pengendali

 

Sementara sampai berita ini diturunkan, pihak Kontraktor Pelaksana dan Pihak BWS NT 1 NTB, belum dapat dimintai keterangan.

 

Pewarta : IW




Bupati Dompu Bangga Penghargaan Di Raih Dinas DPPKB Dengan Mendapat Apresiasi Sebagai Tim Pendamping Keluarga Inspiratif,

foto Pemberian Penghargaan Tim Inspiratif Tingkat Provinsi NTB 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Pemerintah Daerah Kab Dompu melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Dompu, telah mendapatkan Apresiasi dari Dinas BKKBN Provinsi NTB terhadap Tim Pendamping Keluarga Inspiratif Desa Tanju Tingkat Provinsi NTB Tahun 2023.

 

Hal itu, Berdasarkan Surat Plt. Kepala Perwakilan BKKBN NTB Nomor : 203/BL.03/J/2023 tanggal 7 Agustus 2023 Perihal Penetapan Tim Pendamping Keluarga Inspiratif Tingkat Provinsi NTB Tahun 2023, yang berlangsung di Hotel Prime Park Mataram.

 

Disampaikan Bupati Dompu, H. Kader Jaelani melalui Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Dompu, Hj. Iris Juwita, SKM,.MKes, menyampaikan rasa bangganya Pemerintah Daerah atas Apresiasi yang diberikan oleh Dinas BKKBN Provinsi NTB.

 

“Bupati Dompu juga Mengucapkan terima kasih kepada seluruh Tim, lebih khusus Tim pendamping Desa Percepatan Penurunan Stunting yang sukses meraih penghargaan ini.”Ucap Kadis menyampaikan pesan Bupati Dompu.

 

Lanjut Kadis, Didalam Apresiasi ini, kami yang ada di dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana terhadap teman-teman yang ada di desa yaitu ada mitra kerja kami yang ada di desa.

 

” Namanya tim pendamping keluarga di dalam tim pendamping keluarga ini sudah di SK kan oleh Bupati yaitu sebanyak 546 orang di Kabupaten di semua Kecamatan sudah ada tim pendamping keluarga,”

 

Lanjut Umi Iris, Tim pendamping warga ini, nantinya yang akan mendampingi sasaran-sasaran yang akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan/penurunan angka stunting antara lain, yaitu pendampingan calon pengantin, ibu hamil dan pendampingan terhadap ibu bersalin yaitu ibu nifas, serta pendampingan terhadap ibu yang mempunyai bayi dan balita.

 

foto serba-serbi pemberitaan Tim Pendamping Keluarga Inspiratif

Kemudian di dalam tim ini ada tiga unsur yaitu, tim bidan desa, tim penggerak PKK desa dan kader Posyandu keluarga atau kader KB yang ada di desa tersebut.

 

” Tim ini akan kami sebarkan, ada 3 tim yaitu yang kami tempatkan, disebut dengan tim di lokus stunting desa desa yang lokus stunting, dan terus kemudian desa lain yang tidak menjadi stanting itu ada dua tim jadinya ada 6 orang yang akan mendampingi sasaran tersebut.”

 

Dalam Perpres 72 itu, tentang percepatan penurunan stunting yang dirangkaikan dengan RAN pasti rencana aksi dari BKKBN pusat yang memberikan amanat kepada kami yaitu penanganan secara hulu terhadap penurunan Stunting.

 

Diakhir didalam Apresiasi ini, yang diadakan oleh BKKBN provinsi NTB “Alhamdulillah kami di Kabupaten Dompu tempatnya tim pendamping keluarga yang ada di Desa Tanju Kecamatan manggelewa kabupaten Dompu provinsi Nusa Tenggara Barat.

 

” Semoga ada program-program ini yang bisa mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Dompu Billahi taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.” ujarnya.

 

Foto Iklan cegah Stunting 

Sementara diwaktu yang Kabid P4 DPPKB Dompu Zulkarnain, S. Sos,. MPh, sebelumnya menyampaikan rasa syukur atas perhargaan Tim Pendamping Inspiratif yang diberikan oleh Dinas BKKBN Provinsi NTB.

 

” Pemberian penghargaan Inspirasi TPK Desa Tanju merupakan wujud nyata keberhasilan Tim Pendamping Kekuarga. dalam tim pencegahan dan penurunan angka stunting di desa tanju kecamatan manggelewa kabupaten Dompu,” jelas Kabid, diruangan kerjanya Kantor DPPKB Dompu Kamis, 24/08/23.

 

Sehingga melalui penghargaan ini, akan memotifasi TPK- TPK lainnya yang ada di seluruh Desa di kabupaten dompu dalam upaya pencegahan stunting,

 

Diakhir Zulkarnaen mengajak seluruh masyarakat bersama-sama menurunkan angka Stunting dikabupaten Dompu.

 

” Mari bersama cegah stunting demi mewujudkan Dompu MASHUR dan bebas stunting,

 

Pewarta: IW




Bupati dan Ketua DPRD Dompu Hadiri Kontes Ternak Tingkat Provinsi NTB Di Lapangan Transad Desa DoroMelo.

Foto Bupati Dompu H. Kader Jaelani,  Ketua DPRD Dompu H. Andi Backtiar, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, dan Kepala Dinas Peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Dompu di pelaksanaan kontes ternak tingkat Provinsi NTB.

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Dalam Rangka Kontes ternak tingkat Provinsi NTB, Kabupaten Dompu menjadi tuan rumah penyelenggara tahun 2023.

 

Kontes ternak tingkat Provinsi NTB ini dihadiri langsung Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Dompu yang berlangsung di lapangan Transad Desa Doromelo Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu. Kamis, 24/08/2023.

 

Turut hadir juga Gubernur NTB yang di Wakili Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Forkopimda Dompu, Dirjen Peternakan yang di Wakili Direktur Kesehatan hewan, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Dompu, Kepala Dinas Peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten/Kota se Provinsi NTB, Pimpinan OPD se Kabupaten Dompu, Kepala Biro Setda NTB, Camat se Kabupaten Dompu, Kepala Desa se Kab. Dompu, Pimpinan BUMN/ BUMD, Dekan Fakultas Peternakan Unram, Kepala BPTU-HPT Denpasar, Kepala balai inseminasi buatan NTB, Pejabat struktural dan fungsional serta undangan lainnya.

 

Gubernur NTB yang di Wakili Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTB Muhammad Riadi, SP.MCEF dalam sambutannya ketika membuka secara resmi kontes ternak tersebut menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada Dinas Peternakan NTB dan Dinas Peternakan Dompu yang telah mempersiapkan segala hal yang terkait pelaksanaan kegiatan ini.

 

“Berkumpul dengan peternak – peternak unggul dan hebat tidak kalah dengan daerah lain,” ujarnya.

 

Lanjut Kadis Peternakan NTB membangun peternakan di NTB agar lebih banyak yang mau terjun untuk memajukan peternakan khususnya meningkatkan SDM baik di peternakan kebun sendiri maupun petugas yang memanfaatkan pengembangan teknologi yang semakin maju,

 

“Teknologi inseminasi buatan dan transfer embrio merupakan teknologi untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak yang tentunya juga bertujuan untuk menarik minat peternak di NTB untuk itu di berikan penghargaan, ungkapnya.

 

 

Pewarta ; IW




Pemda Dompu Terapkan Inovasi ‘Pana’a Ndiha’ Dalam Upaya Penurunan Stuting Di Kab Dompu 

foto kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kab Dompu, Hj. Iris Juwita SKM,. MKes

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Pemerintah Daerah Kab Dompu melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kab Dompu memiliki Inovasi Khusus yang akan dilaksanakan dalam upaya penurunan angka stuting di kabupaten Dompu.

 

Strategi khusus ini, nantinya akan diterapkan pada kelompok Binaan Stunting sebagai perangsang anak-anak, dengan cara makan bersama-sama, agar memiliki selera makan yang banyak. hal itu disampaikan oleh Kepala DPPKB Kab Dompu pada media diruang kerjanya, Rabu, 23/08/23.

 

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Hj. Iris Juwita SKM, M.Kes menyampaikan bahwa kami dari dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana ada inovasi untuk penurunan stunting di Kabupaten Dompu yaitu Pana’a Ndiha.

 

” Pana’a Ndiha ini kami laksanakan, misalnya ada anak-anak yang ada di kelompok Bina Keluarga balita itu yang ulang tahun langsung dirayakan di sekolah atau di kelompok tersebut”.jelas Ibu Kadis.

 

Iklan Pencegahan Stunting 

Sehingga anak-anak itu, bisa makan bersama-sama, karena bagaimanapun kalau anak-anak itu kita berikan makanan pada saat mereka bermain bersama-sama akan memiliki selera makan yang tinggi dan akan mengkonsumsi makanan sebanyak-banyaknya.

 

” Jadi gairah atau keinginan untuk makan itu tetap ada dibanding dengan kalau makan sendiri-sendiri menjadi nafsu makannya akan meningkat dari anak-anak tersebut,” paparnya.

 

Maka ini adalah salah satu langkah strategis dalam upaya mencegah atau mempercepat penurunan Stunting Khususnya dikabupaten Dompu.”ujar Umi iris.

 

Pewarta : IW