‘Matriks Tanggap Darurat Kenakalan Anak/Remaja’, Kabid PHA, Langkah Strategis Pencegahan Tindakan Kekerasan.

Foto, Kabid PHA DP3A Dompu, Yayat Nurhidayah, SKM, saat diwawancarai oleh awak media di ruang kerjanya.

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Menindalanjuti Rakor Forkopimda, dalam rangka mencegah tindakan kekerasan pada anak/remaja yang marak terjadi akhir-akhir ini di kabupaten Dompu

 

Pemerintah Daerah Kab Dompu melalui Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DP3A) akan melakukan kegiatan pembinaan terhadap anak/remaja di kalangan masyarakat maupun di sekolah-sekolah khususnya SMP dan SMA.

 

Hal itu disampaikan oleh, Kepala DP3A Kabupaten Dompu, Abdul Syahid, SH melalui Kabid Pemenuhan Hak Anak (PHA), Yayat Nurhidayah, SKM pada sejumlah awak media di ruang kerjanya, Rabu, 20/11/24.

 

Kabid PHA DP3A Dompu, Yayat Nurhidayah, SKM, mengatakan dalam menindaklanjuti Rakor Forkopimda baru2 ini, kami Dinas P3A Dompu telah membuat matriks tanggap darurat kenakalan anak/remaja tahun 2024,

 

Sebagai langkah strategis dalam upaya mencegah terjadinya tindakan kekerasan terhadap anak/remaja, agar tidak ada lagi anak/remaja yang menjadi korban ataupun pelakunya.

 

Karena Dompu telah ditetapkan sebagai Daerah Rawan Anak/Remaja yang nakal, minggu ini kita akan menuntaskan SK nya, baru kita bergerak, meskipun belum ada pencairan anggaran,” kita akan mulai dari awal,” beber Yayat Nurhidayah.

 

Langkah selanjutnya, Yayat menjelaskan dengan membentuk Tim Tanggap Darurat Kenakalan Anak/Remaja (TDKA), terdiri dari mitra OPD Dinas P3A, Polpp, Kesbanglinmas, Dikpora dan yang ada kaitannya secara langsung,

 

“Kita juga undang lembaga-lembaga, seperti KNPI, Organisasi-organisasi, kayak LPA, Psikologis, ini semua kita rangkul, kemudian Tim ini, akan melakukan bukan saja pada hilirnya tetapi hulunya,” pungkasnya.

 

Ditambahkan, Yayat, nantinya Tim Tanggap Darurat Kenakalan Anak/Remaja ini akan melakukan pembinaan keliling sekaligus penertiban di dua wilayah yakni Kecematan Woja dan Dompu,” ini dilakukan setiap hari pada anak/remaja,” terangnya.

 

Selain itu, Pemerintah juga akan membangun sistem perlindungan Anak/Remaja melalui Go to School, dan kita akan membina secara langsung anak-anak remaja ini, melalui Tim TDKA dengan melibatkan Guru-guru yang intelektualnya Inovatif,

 

Disamping itu juga, langkah awal kami menghidupkan kembali Siskamling bukan hanya di dua Kecematan itu tadi, tetapi seluruh Kecematan di Kabupaten Dompu ini, sehingga terciptanya Daerah Dompu ini yang kondusif dan damai.” setiap khutbah Jum’at kita akan sisipkan himbauan surat edaran itu sendiri terkait diberlakukan jam malam,”

 

Disatu sisi, Pemerintah Daerah juga telah mengeluarkan surat himbauan untuk semua Kepala OPD, agar menjadi pembina dalam pelaksanaan upacara bendera di sekolah SMP dan SMA dalam rangka pembinaan terhadap Anak/Remaja.

 

“Semua Kepala OPD ini akan turun menjadi pembina pada saat upacara di hari Senin, untuk memberikan pembinaan pada anak-anak,” jelas Yayat Nurhidayah.

 

Himbauan ini juga, disampaikan kepada seluruh masyarakat kabupaten Dompu khususnya anak/remaja agar lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas di malam hari atau jam malam.

 

Diakhir mantan Kabid P4 DPPKB mengatakan bahwa tugas mendidik anak bukan saja tugas pemerintah, tetepi tugas semua komponen yang ada di Kabupaten Dompu dan komponen utama adalah keluarga itu sendiri yang perlu ditingkatkan.

 

Kami berharap kedepannya Anak-anak kita bisa lebih baik dan dibanggakan, karena target pemerintah 2025 ini adalah “Generasi Emas” dan khusus untuk orang tua, agar mendidik anak, mulai dari kandungan sampai dengan umur 18 tahun itu harus diasupi dengan hal-hal yang positif,

 

Termasuk nutrisi anak-anak ini juga menjadi perhatian, mengingat di Indonesia sekarang Viral masalah Stunting, oleh karena itu, 10 hak anak itu harus terpenuhi dengan baik,” hak sekolah, hak untuk mendapatkan makanan, indentitas dan sebagainya,” tuturnya.

 

Untuk itu, Mari kita sibukan anak-anak dengan kegiatan-kegiatan yang positif, terutama kegiatan keagamaan, karena etika anak-anak itu akan terbangun dan hadir ketika prilaku orang tua ini yang memang menggambarkan etika-etika positif

 

“Seperti mengajak ke mesjid, mengajar mengaji, memberikan pemahaman tentang agama itu yang dirasa sekarang, kenapa hilang? orang disibukkan dengan IT, HP Masing-masing di pegang.” ujar Dae Yayat Sapaan akrabnya.

 

Penulis IW

image_pdfimage_print