Pemda Dompu Rutin Pantau Pasar, Antisipasi Lonjakan Harga Dalam Upaya Stabilisasi Harga Sembako.

foto, Kadis Perindag Dompu, Kabid Perdagangan dan Camat Woja saat kegiatan Pasar Murah di Kantor Kecematan Woja.

 

 

Sembako merupakan bahan-bahan makanan dan minuman yang secara umum sangat diperlukan oleh masyarakat luas.Bahan makanan dan minuman yang termasuk ke dalam sembako didasarkan pada Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 pada 27 Februari 1998. 

 

Sembako juga diyakini mampu melengkapi nutrisi sehat masyarakat dari berbagai kalangan usia dan jenis kelamin dan sembako juga disesuaikan dengan bahan-bahan yang memang paling banyak digunakan di Indonesia, seperti misalnya beras yang menjadi makanan pokok kebanyakan masyarakat Indonesia, jadi sangat perlu Instansi terkait melakukan pemantauan harga sembako di pasar-pasar, Sebagai Upaya Stabilisasi Harga Bahan Kebutuhan Pokok.

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Pemerintah Daerah Kab Dompu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan  melaksanakan Kegiatan rutin pemantauan harga bahan-bahan kebutuhan pokok di pasar-pasar yang ada di kabupaten Dompu,

 

Pemantauan harga pasar ini, bertujuan untuk mengetahui perkembangan bahan-bahan kebutuhan pokok apa saja yang bergejolak/melonjak serta ketersediaan stok barang sembako dan lalu kemudian akan dilakukan upaya stabilisasi harga bahan-bahan kebutuhan pokok.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Perdagangan, Rendra Palewa, ST pada awak media usai melakukan pemantauan harga sembako diruang kerjanya, selasa, 14/11/23.

 

Kabid Perdagangan Disperindag Kab Dompu, Rendra Palewa, ST, menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Kab Dompu, Rutin melakukan pemantauan harga pasar, agar dapat mengetahui perkembangan harga sembako atau lonjakan harga.

 

“Berdasarkan hasil pantauan kami di pasar, harga barang sembako masih stabil. cuman harga beras secara nasional melonjak naik di beberapa bulan terakhir ini,” papar Kabid Perdagangan.

 

Lanjut Kabid menjelaskan melonjaknya harga beras di pasar-pasar penyebabnya bisa jadi karena belum memasuki musim panen dan kondisi cuaca/fenomena el nino beberapa bulan terakhir.

 

Sementara disatu sisi permintaan Gabah sangat banyak dan meningkat, sedangkan produksi beras berkurang sehingga berdampak pada melonjaknya harga beras tersebut.

 

“Sekitar bulan september-oktober harga beras melonjak sampai Rp. 13.000.000 sampai 14.000/kg, sedangkan untuk harga sebelum terjadi kenaikan Rp. 10.500.000 sampai 11.000.00/kg beras medium,”ungkap Rendra Palewa.

 

Rendra juga mengungkapkan dalam menghadapi situasi seperti ini, biasanya Deprindag bekerja sama dengan Bulog mengadakan kegiatan operasi pasar dengan menjual harga murah yang terjangkau, dibawah standar harga pasar,

 

“Namun kadang-kadang kendalanya stok berasnya sangat terbatas dan jadwal Bulog yang padat.” kata Rendra.

 

Begitu pula dengan Lonjakan harga sembako lainnya, seperti gula, minyak goreng, susu minyak, gas elpiji dan lainnya,

 

“Kemarin kita sudah melaksanakan kegiatan operasi pasar, di halaman Kantor Kecematan Woja, masyarakat sangat antusias membeli bahan sembako murah,”cetusnya.

 

Jadi kegiatan operasi pasar ini, masyarakat mendapatkan subsidi harga dari pemerintah, dengan menyuguhkan bahan-bahan sembako murah kepada masyarakat khususnya masyarakat Dompu.

 

“Cuman memang tahun ini, kita tidak bisa melaksanakan dengan rutin mengingat keterbatasan anggaran,”papar.

 

Diakhir kabid berharap di musim tanam ini, semoga kondisi cuaca baik. Sehingga hasil panen Gabah lancar dan produksi beras meningkat,

 

“Semoga harga beras di pasar-pasar cepat kembali stabil sehingga dapat membantu meringankan beban masyarakat Dompu pada umumnya.” ujar Dae Ewan biasa disapa.

 

Berikut daftar Harga Harian per tanggal 15 – 11 – 2023 :

 

 

Penulis : IW