Slamet, Kayu Timbunan Digudang Hanya Ratusan Batang Dan Kayu Dimuat, Merupakan Temuan KPH, Sebatas Terima Jasa Pengakutan.

Foto Slamet ASN sekaligus Pengusaha 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Terkait informasi yang beredar dimasyarakat maupun melalui informasi media yang menuding adanya timbunan kayu yang ada digudang terdapat Ratusan kubik dan kemudian kayu yang diangkut menggunakan truk yang disinyalir milik oknum ASN berinisial S.

 

Dengan serius Oknum ASN berinisial S diketahui bernama Slamet mengklarifikasi informasi tersebut, bahwa kayu yang berada di gudangnya hanya sekitar ratusan batang yang berlegalitas dan bersumber dari kebun Masyarakat kemudian kayu yang diangkut menggunakan truk tersebut merupakan kayu BB temuan KPH Tofo Pajo Soromandi dan hanya sebatas Menerima jasa angkut.

 

Dalam Klarifikasinya Slamet menegaskan bahwa kayu yang diangkut menggunakan mobil truk tersebut, itu merupakan barang temuan KPH Tofo Pajo Soromandi, yaitu pada tanggal 15 Maret 2023,

 

” Kita hanya dimintai bantuan, sebatas terima jasa atau menyewa mobil dengan ongkos truk 700 ribu/truk oleh pihak KPH untuk mengangkut kayu tersebut dari Ranggo ke Kantor KPH Tofo Pajo Soromandi, Silahkan konfirmasi ke KPH tersebut” terangnya merasa kecewa dengan informasi yang tidak benar.

 

Slamet juga menjelaskan bahwa terkait kayu timbunan sebanyak ratusan kubik, yang ada di gudangnya, itu tidak benar adanya, kalaupun ada itu hanya berkisaran ratusan batang

 

“Logikanya kalau Ratusan kubik, mana muat gudang kecil itu, dan itupun legalitas ijin usaha, asal usul kayunya jelas keabsahannya dan sudah diperiksa sama pihak terkait, disini pihak terkait itu BPKH Topaso,” jelasnya, saat memberikan keterangan dikediaman jalan baru, Senin, 18/09/23.

 

Diakhir Slamet berharap kepada semua pihak untuk selalu membuka komunikasi dan konfirmasi Kebenaran itu, sebelum informasi-informasi itu dipublikasikan

 

” Karena informasi tersebut merugikan kita semua dengan informasi yang belum tentu jelas kebenarannya.” Harapnya.

 

Pewarta : IW




KPK Cekal Walikota Bima, Ke Luar Negeri Selama 6 Bulan Proses Penyelidikan Berlangsung

 

ChanelNtbNews, Jakarta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencekal Wali Kota Bima Muhammad Lutfi ke luar negeri terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi.

 

Hingga saat ini, masih berlangsung proses penyelidikan atas dugaan Kasus Korupsi yang dilakukan walikota Bima H. Muhammad Lutfi, sehingga KPK mencekal untuk berpergian ke luar negeri selama enam bulan terhitung sejak bulan Agustus kemarin.

 

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menjelaskan Pencegahan tersebut berlangsung selama enam bulan ke depan dan dapat diperpanjang selama satu kali untuk periode yang sama.

 

Sebagai upaya memperlancar proses penyidikan, apakah orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu dicegah ke luar negeri, iya, kami sampaikan betul dilakukan cegah ke luar negeri,” ungkap Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (31/8).

 

Kemudian suratnya sudah diajukan ke Ditjen Imigrasi Kemenkumham terhadap satu orang agar tidak bepergian ke luar negeri selama enam bulan sejak Agustus ini sampai enam bulan ke depan.

 

Sebelumnya, Tim Penyidik KPK, telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa dokumen dan alat elektronik

setelah menggeledah empat lokasi di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (31/8/23), beberapa hari yang lalu.

 

” Ke empat Lokasi dimaksud yaitu kantor pihak swasta di Jalan Karantina Kota Bima, rumah kediaman pihak terkait di Jalan Gajah Mada Kota Bima, rumah kediaman pihak terkait di Jalan Muhajir Kota Bima, dan rumah kediaman pihak terkait lainnya yang berada di Perumahan BTN Gilipanda.” bebernya.

 

Dalam penggeledahan tersebut KPK, telah menemukan sejumlah dokumen dan alat elektornik yang diduga dapat menerangkan adanya perbuatan pidana dari tersangka.

 

“Ditemukan berbagai dokumen dan alat elektronik yang diduga dapat menerangkan adanya perbuatan pidana dari tersangka perkara ini,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Jumat (1/9/23).

 

Berikutnya segera dilakukan analisis dan penyitaan untuk menjadi kelengkapan berkas perkara penyidikan.

 

“Analisis dan penyitaan segera dilakukan untuk melengkapi berkas perkara penyidikan,” Kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK itu.

 

Sebelum ini, KPK sudah lebih dulu mengamankan dokumen pengadaan, lembar catatan keuangan dan alat elektronik saat menggeledah rumah kediaman dan ruang kerja Wali Kota Bima Muhammad Lutfi serta sejumlah lokasi lainnya beberapa waktu lalu.

 

Penulis : IW




Diduga Oknum Karyawati KSP Pintu Air Berinisial ‘NRLA’ Melakukan Penipuan, Modus Meminta Uang Daftar Anggota Baru 450 ribu.

Penipuan adalah sebuah kebohongan yang dibuat untuk keuntungan pribadi yang merugikan orang lain. Meskipun memiliki arti hukum yang lebih dalam, detail tentang penipuan bervariasi di berbagai wilayah hukum.

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Salah seorang oknum Karyawan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pintu Air berinisial ‘NRLA’ asal Dena Kec Mada Pangga Kab Bima Diduga telah melakukan penipuan terhadap salah seorang perempuan calon anggota koperasi baru.

 

Dengan modus mengajak bergabung calon anggota baru koperasi dengan syarat wajib stor uang sebesar Rp 450 ribu, yang diiming-imingi di berikan pinjaman uang dari Koperasi tersebut, setelah menyetorkan uang keanggotaan, namun sudah berjalan lebih kurang 2 bulan belum juga direalisasikan.

 

Hal itu diungkapkan oleh Salah seorang perempuan calon anggota koperasi baru, yang minta pada media untuk tidak disebutkan namanya, saat memberikan keterangan melalui Messenger Facebook, 21/09/23.

 

” Bisa minta info soal koperasi pintu air, munkin no bos nya atau apalah soalnya uang pendaftaran kita 450 sudah kami kumpulkan dari satu setengah bulan yang lalu, lewat salah satu oknum karyawan berinisial NRLA,”jelasnya.

 

Tetapi belum juga direalisasikan atau cair, dengan dijanjikan pada saat itu, setelah satu hari distorkan uang tersebut langsung cair,” Hari ini janjinya besok, terus besok lagi dan besok lagi, besoknya dari dulu sampai sekarang, sudah satu setengah bulan.” Ungkapnya dengan nada dongkol.

 

Lanjutnya bahwa Kami selaku calon anggota baru, yang sudah menyetor uang sebesar Rp 450 ribu kepada pihak KSP Pintu melalui oknum karyawan dengan dijanjikan pinjaman uang.

 

” Kami merasa ditipu oleh salah satu oknum karyawan KSP Pintu Air, gara-gara di janjikan berulangkali tetapi belum juga direalisasikan sampai sekarang dengan muluk-muluk janjinya besok lusa, minggu depan, bulan depan BLA BLA segala macam,” terangnya dengan nada kesal.

 

Jadi dalam hal, kami betul-betul dirugikan soalnya gara-gara menunggu seharian dan berkali kali sehingga kami gagal untuk jualan. ” Tidak kepasar, tidak jualan dll, seandainya uang 450 itu, kita pake buat dagang, sudah berapa keuntungan kami,” katanya dengan kecewa.

 

Dipertegasnya, apabila dari pihak KSP Pintu Air tidak segera merealisasikan janjinya, yang sudah dijanjikan oleh oknum karyawan,” maka kami akan menempuh jalur hukum kami sudah cukup bersabar dan terus bersabar menunggu janji tapi malah di bohongi,” ungkapnya dengan serius.

 

Untuk itu, Kami berharap kepada pihak Koperasi KSP Pintu Air untuk segera mencarikan solusi dan merealisasikan apa yang sudah dijanjikan terhadap kami beberapa waktu yang lalu,”ujarnya sambil berharap pihak KSP Pintu Air merealisasikan janjinya.

 

Namun sangat disayangkan, akibat ulah oknum karyawati berinisial ‘NRLA’,,KSP Pintu Air yang baru beroperasi di kabupaten Dompu, belum genap setahun sudah memberikan kesan yang tidak baik/negatif terhadap masyarakat di kabupaten Dompu dan kabupaten Bima.

 

Sehingga masyarakat Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, meragukan keberadaan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pintu Air Di Kabupaten Dompu.

 

Sementara sampai berita ini diturunkan, Oknum Karyawan KSP Pintu Air berinisial ‘NRLA’ dan pihak KSP Pintu Air belum dapat dimintai keterangan oleh awak media.

 

 

Tim : Chanel Grup




Di Pimpin Aiptu Yusuf, SH Timsus Macan Kota Berhasil Ringkus Kembali Terduga Pelaku Yang Kabur Dari Tahanan.

 

 

ChanelNtbNews, Dompu NTB – Salah seorang Terduga Pelaku kasus Pencambulan berinisial SF (22) warga Desa Rora, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, nekat kabur dari sel tahanan Polsek Dompu, pada Sabtu (5/8/202) malam, sektar pukul 21.40 Wita.

 

Namun Tim Sus Polsek Dompu berhasil meringkus kembali terduga pelaku di Desa. Soriutu Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Selasa tanggal 8 Agustus 2023 Sekitar pukul. 07.30 Wita, terduga pelaku merupakan tahanan kasus pencabulan terhadap Korban Melani di Dusun. Muhajirin, Desa. O,o Kecamatan Dompu.

 

Disampaikan Kapolsek Dompu, Ipda Arif Syarifuddin, SH kepada membenarkan terduga kabur dari sel tahanan dan penangkapan terhadap terduga pelaku berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga tentang keberadaan terduga pelaku.

.

” Bahwa Terduga pelaku berada di salah satu rumah warga bernama Jhon yang beralamat di Desa Soriutu, Kecamatan Manggelewa,” jelas Kapolsek.

 

Setelah memperoleh informasi yang akurat, Kapolsek Dompu memerintahkan Kepala Timsus Macan Kota Aiptu Yusuf, SH beserta anggota untuk segera melakukan pengejaran dan penangkapan.

 

” Akhirnya terduga pelaku berhasil di tangkap tim sus Polsek kota di alamat tersebut,” ungkap Kapolsek. Selasa 8/8/23. siang.

 

Kemudian Setelah dilakukan penangkapan, Timsus langsung membawa terduga pelaku ke Polsek Dompu untuk diproses hukum lebih lanjut,” pungkas Kapolsek

Pen : IW




Pemerintah Daerah Kab Dompu, Telah Menangani Sejumlah Infrastruktur Yang Rusak Akibat Cuaca Ekstrim.

Foto kadis PUPR Kab Dompu, Aris Ansyari, ST,. MT

 

 

ChanelNtbNews Dompu, NTB -Pemerintah Daerah kabupaten Dompu melalui Dinas PUPR, telah menangani sarana dan prasarana Infrastruktur Rusak Yang Disebabkan bencana alam banjir beberapa waktu yang lalu, seperti sarana dan prasarana jalan, bendungan, jembatan dan tanggul dan lainnya.

 

Dalam menangani Kerusakan infrastruktur tersebut Dinas PUPR beserta instansi terkait lainnya, menyikapi dengan memperbaiki kembali infrastruktur yang Rusak itu, hal itu diungkapkan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Dompu Aris Ansyari, ST., MT, pada awak media di ruang kerjanya, Jum’at (03/08/23), di kutip dari prokopim Setda dompu.

 

Kepala Dinas PUPR Kab Dompu, Aris Ansyari, ST,.MT mengungkapkan bahwa muncul berbagai persoalan seperti meluapnya air kepermukiman masyarakat di musim hujan, putusnya sarana transportasi darat akibat rusaknya jalan dan jembatan, serta kurangnya pasokan air bersih dan kebutuhan irigasi akibat terjadinya sedimentasi sungai dan bendungan.

 

Aris Ansyari, juga mengakui bahwa beberapa waktu terakhir ini, OPD yang dipimpinnya sering menghadapi rusaknya sarana prasarana infrastruktur sebagai dampak dari kejadian bencana banjir dan tanah longsor.

 

“Sehingga dalam menyikapi kondisi yang demikian menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas PUPR untuk segera dikerjakan dan dituntaskan.”pungkas kadis.

 

Dijelaskan Kadis PUPR dalam mengatasi keadaan tersebut, Dinas PUPR bersama Pimpinan Daerah akan bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat menangani permasalahan yang ada walaupun dengan kondisi sumberdaya terbatas baik peralatan kerja maupun penganggarannya.

 

Lanjut, kegiatan Dinas PUPR Kabupaten Dompu Pasca Bencana Alam Banjir diantaranya Membersihkan dan Mengeruk Sungai, dengan menggunakan alat berat excavator, agar air sungai dapat mengalir dengan lancar.

 

Kemudian untuk perbaikan sarana dan prasarana, bendungan, jembatan dan tanggul sebagiannya sudah selesai di kerjakan dan yang belum sempat di kerjakan akan di upayakan melalui anggaran perubahan tahun 2023 ini dan anggaran tahun 2024.

 

“Jadi berbagai kerusakan sarana prasarana infrastruktur yang terjadi akibat bencana banjir tersebut akan tetap menjadi perhatian dari OPD yang dipimpinnya.” tegas Aris diakhir penyampaiannya.

 

 

 




Panglima TNI: Bumi Sudah Overload, Kompetisi Global Semakin Sengit

Ini sekedar contoh berita
==========================

Bantul – Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, mengungkapkan saat ini tantangan terbesar Indonesia adalah menghadapi kompetisi global yang semakin sengit. Karena sekarang antar negara bersaing, sementara jumlah penduduk di bumi terus bertambah, bahkan sudah melebihi kapasitas.

Bertambahnya jumlah penduduk tersebut, kata Gatot, tidka diimbangi dengan ketersediaan pangan yang cukup. Hal tersebut akhirnya menyisakan masalah pelik, seperti kemiskinan dan kelaparan.

“Tahun 2011 jumlah penduduk di bumi sudah 7 miliar. Padahal menurut peneliti daya tampung bumi hanya 3-4 miliar,” ujar Gatot Nurmantyo saat memberikan pemaparan pengajian kebangsaan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Minggu (4/6/2017) malam,

Karena daya tampung bumi overload, muncul persoalan-persoalan sosial. Bahkan menilik catatan Gatot, akibat kepadatan penduduk ini hampir setiap hari ada 41.000 anak meninggal dunia.

“Karena kelaparan, kemiskinan, dan kesehatan buruk. Ini menandakan bumi sudah overload, disamping itu orang butuh minyak untuk energi,” sebutnya.

Dengan berbagai permasalahan sosial tersebut, menurut Gatot, yang paling utama dibutuhkan adalah pasokan makanan. Kondisi inilah yang harus diantisipasi Indonesia. Apalagi diprediksi sekitar tahun 2043, semua penduduk di dunia bakal mencari pangan di negara-negara ekuator.

Hal tersebut karena lahan di negara-negara ekuator seperti Asia Tenggara, Afrika Tengah, dan Amerika Latin, dinilai cocok buat bercocok tanam. Sedangkan air, pangan, dan energi terbarukan banyak terdapat di negara-negara ini.

“Miliaran orang akan mencari makan di ekuator. Ini mulai terlihat bahayanya pertumbuhan penduduk,” ungkapnya.

Indonesia saat ini, harus siap menghadapi kenyataan ini. Apalagi, menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara di ekuator yang energinya luar biasa besar. Tentu kondisi ini menarik negara lain, sehingga perlu diantisipasi.

“Sepanjang ekuator, negara yang energinya luar biasa adalah Indonesia,” tegasnya.

Selain persoalan kesenjangan sosial, Gatot menambahkan saat ini di tengah-tengah masyarakat juga muncul gaya hidup baru. Setiap orang asyik dengan gadgetnya masing-masing, menyebabkan orang menjadi antipati dengan kondisi sosial.