Polbangtan Malang Dan Komisi IV DPR RI Gelar Bimtek Atasi Kelangkaan Pupuk Di Kabupaten Dompu
ChanelNtbNews, Dompu, NTB– Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
Salah satu cara dengan meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Dompu, NTB.
Turut Hadir pada Agenda Bimtek antara lain, anggota Komisi IV DPR RI H.M Syafrudin, Kepala BAAK Polbangtan Malang Ugik Romadi, dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu Muhammad Syahroni, SP,.MM dan seratus orang petani dan penyuluh di Kab Dompu dalam kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang digelar di Laberka Food Garden Dompu.
Bimtek kali ini membahas mengenai pemanfaatan pupuk organik limbah ternak sebagai solusi kelangkaan pupuk di Kabupaten Dompu.
Dalam Bimtek H.M. Syafrudin menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian dan anggota Komisi IV DPR RI serius untuk mewujudkan peningkatan produktivitas sektor pertanian.
Menurut Syafrudin, Dompu memiliki potensi luar biasa di sektor pertanian dan juga pertambangan. Melalui pengelolaan yang baik bukan tidak mungkin Kabupaten Dompu menjadi kabupaten kota dengan pendapatan tertinggi di pulau sumbawa.
Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kapasitas petani dan penyuluh sangat penting.“Bimtek ini merupakan upaya dari kami di tingkat Kementerian Pertanian dan DPR RI agar kapasitas petani semakin meningkat dengan diimbangi penyuluh pertanian yang kompeten”.paparnya.
Syafrudin mengatakan bahwa program unit pengolahan pupuk organic (UPPO) masih belum efektif di masyarakat. akibat adanya konflik kepentingan di dalam kelompok membuat program tersebut menjadi kurang efektif.
” Semua permasalahan bisa dikomunikasikan agar mendapatkan solusi. Ketersediaan pupuk subsidi memang terbatas namun bukan berarti tidak ada pupuk”, kata Syafrudin.
Syafrudin mengharapkan semua kelompok tani dapat terdaftar dalam simluhtan sehingga seluruh kelompok tani dapat mengakses bantuan dari pemerintah.
Pada kesempatan yang sama Ugik Romadi mengatakan, bahwa Polbangtan Malang tetap konsisten dalam meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh pertanian dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan 273 juta penduduk Indonesia.
” Karena saat ini terjadi krisis regenerasi petani di Indonesia. Jumlah petani milenial yang berusia 21-39 tahun hanya 8 persen saja”, kata Ugik.
Sehingga bimtek diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas petani dan penyuluh agar produktivitas meningkat.
Ugik Romadi menyampaikan bahwa jumlah penyuluh pertanian semakin menurun, Hal ini disebabkan jumlah penyuluh pertanian yang memasuki purna tugas belum sebanding dengan rekruitmen penyuluh pertanian baru.
Diakhir Ugik berharap agar dinas dapat mendorong PPPK penyuluh pertanian yang belum sarjana/minimal D-3 dapat melanjutkan kuliah di Polbangtan Malang melalui Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Diwaktu yang sama Kadistanbun Kab Dompu Muhammad Syahroni, menyambut baik diselenggarakannya bimtek di Kabupaten Dompu. Sektor pertanian memiliki peranan penting di Kabupaten Dompu.
“39 persen makro perekonomian Kabupaten Dompu ditunjang oleh sektor pertanian”, kata Kadis
Lanjut Syahroni bahwa untuk meningkatkan sektor pertanian perlu dukungan kegiatan peningkatan kapasitas penyuluh maupun petani.
“Kinerja pemerintah tercermin dari kinerja di tingkat lapangan, dan kinerja di tingkat lapangan tercermin dari kapasitasnya”, jelasnya.
Dalam penyampaian materi Abdulmaman menghimbau agar petani hendaknya berkelompok.
Dimana nantinya penyuluh pertanian akan membantu petani untuk dapat bergabung ke dalam kelompok tani yang telah ada,”bahkan membimbing pembentukan kelompok tani baru”,ujarnya. (Dikutip dari situs Polbangtan Malang), Jum’at 04/08/23.
Pewarta : IW