Pembangunan Embung Mini Kelompok Tani Mada Oi Ua Telah Rampung 100%.

Embung mini merupakan sebuah bangunan atau tempat melakukan konservasi air tersebut berbentuk sebagai lahan cekungan guna melakukan penampungan air limpasan di dalam penggunaan embung dengan ukuran mini.

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB -Pembangunan Embun Mini Kelompok Tani Mada Oi Ua Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, telah rampung.

 

Dengan total anggaran sebesar 180 juta yang bersumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Dompu dan Embun mini kelompok tani mada ua tersebut sudah bisa manfaatkan untuk kebutuhan irigasi pertanian.

 

Hal itu disampaikan Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian Kab. Dompu, Edy Chaedir SP, pada disaat  dikunjungi awak media diruang kerjanya, 05/08/23.

 

Kabid Prasarana dan sarana Distanbun Kab Dompu, Edy Chaedir SP, menyampaikan bahwa Pembangunan Embun mini kelompok tani mada oi ua sudah selesai dikerjakan oleh kelompok tani mada oi ua.

 

” Sudah selesai 100%, walaupun terkendala dengan cuaca yang tidak bersahabat/buruk,” pungkas Kabid.

 

Kabid Prasarana dan sarana menjelaskan bahwa tujuan pembuatan embung, pertama adalah mampu memberikan daya tahan dari aliran air, yang berasal dari mata air, kemudian curah hujan, serta berbagai jenis sumber lain penggunaan embung mini.

 

Disisi lain juga dalam hal pengembangan pada Embung tersebut yakni mampu memberikan peningkatan dari indeks sebuah tanaman,

 

Serta memperbanyak produktivitas dari berbagai sektor yang disediakan. Hal ini tentu memberikan keuntungan sendiri oleh para petani.

 

Disamping itu, di sekitar lokasi Embung mini mada oi Wau juga, telah dijadikan percetakan sawah baru dan pembuatan jalan usaha tani, supaya memudahkan akses jalan menuju embung.

 

Ditambshkan Kabid, bahwa embung mini ini dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani dengan sistem Integrated Farming, yang melibatkan perkebunan, pangan, hortikultura, serta ternak dan perikanan.

 

“Dimana anggota kelompok tani Mada Oi Wau dapat menanam sayur-sayuran, buah-buahan, padi, jagung, serta beternak dan membudidayakan ikan.” ujarnya diakhir penyampaiannya

 

 

Pen : IW

 




Bersama BPKH Topaso, Memaknai Hakikat Kemerdekaan Indonesia Dulu, Kini dan Nanti

 

 

 

ChanelNtbNews, Dompu NTB – Bulan Agustus adalah bulan yang sangat istimewa bagi bangsa Indonesia, karena pada bulan Agustus tercatat beberapa peristiwa penting dan bersejarah, terutama sejarah Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.

 

Tanggal 17 Agustus 1945 adalah awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejak saat itulah, secara de facto dan de jure bangsa Indonesia dinyatakan merdeka.

 

Merdeka dalam arti yang sederhana yaitu lepas dari cengkraman dan kekejaman para penjajah, sedangkan merdeka dalam arti yang luas adalah kita bisa menentukan nasib bangsa kita sendiri tanpa campur tangan dari bangsa lain, kita merdeka secara ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya.

 

Sebuah negara dikatakan merdeka secara de facto yaitu ketika pada kenyataannya memang sudah mengumumkan kemerdekaannya,

 

sedangkan merdeka secara de jure adalah adanya dukungan dan pengakuan dari negara sahabat dan dunia internasional. Seperti halnya kita bangsa Indonesia,

 

ketika kita memproklamasikan diri sebagai bangsa yang merdeka, seraya kita mendapat dukungan dan pengakuan dari negara-negara sahabat, seperti Mesir; menyusul Syiria, Iraq dan Saudi Arabia.

 

Lahirnya bangsa Indonesia secara de facto ditandai dengan dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan RI oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moch. Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta. Sejak itulah kita, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka.

 

Menjadi sebuah bangsa yang merdeka, ternyata bukanlah hal yang mudah, tapi diperlukan perjuangan dan pengorbanan yang tidak kecil.

 

Pengorbanan dari para pahlawan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia tak akan terhitung nilainya; dari mulai tenaga, harta, darah, dan air mata bahkan jiwa dan raga sekalipun mereka korbankan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.

 

Mereka adalah para ksatria yang di dalam jiwanya sudah tertanam nilai-nilai karakter bangsa Indonesia yang sesungguhnya, seperti karakter cinta tanah air, gotong royong, rela berkorban untuk bangsa, berjuang tanpa pamrih, patriotisme dsb.

 

Nilai-nilai karakter bangsa Indonesia itulah yang sepertinya sekarang sudah mulai pudar dari sebagian generasi muda saat ini. Mereka sudah mulai melupakan karakter mulia warisan para pahlawannya, lupa bagaimana cara mengisi dan mensyukuri kemerdekaan Indonesia yang sesuangguhnya.

 

Oleh sebab itu pada bulan Agustus ini adalah momen yang sangat tepat untuk menginternalisasi kembali nilai-nilai dan karakter bangsa sesuai harapan para pahlawan pendiri bangsa.

 

Kepala BPKH Topaso Pajo Nurwana, S.Hut, Beserta Keluarga Besar BPKH Tofo Pajo Mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke 78. “Momentum untuk Bangkit menjadi Negara yang Kuat.

 

Pen : IW




Distanbun Dompu Bekerjasama Dengan Pusluhtan Kementerian RI, Gelar Kegiatan PLEK Bagi Kelompok Tani Di Kab Dompu.

foto Kadis Distabun Kab Dompu, Muhammad Syahroni, SP,.MM 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Pusat Penyuluhan Pertanian (PUSLUHTAN) Kementerian Pertanian (Kementan) RI, bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Dompu, Menggelar kegiatan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan ( PLEK ) bagi Kelompok Tani Tanaman Pangan di Kabupaten Dompu Tahun 2023

 

Dengan mengahdirkan Narasumber Widyaiswara Pusluhtan yang dikoordinir Imam Agus Susanto SP MM dan beberapa fasilitator yang sudah terlatih.

 

Disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Dompu, Muhammad Syahroni SP, MM menjelaskan bahwa kegiatan PLEK ini sudah berlangsung sejak tanggal 8 – 9 Maret Tahun 2023.

 

” Dengan sasaran Rumah Tangga Petani dan jumlah peserta yang dilatih sebanyak 240 orang yang berasal dari 120 rumah tangga petani Program IPDMIP di Kabupaten Dompu,” jelasnya, Jumat (10/7/2023).

 

 

Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan PLEK ini dilaksanakan di 6 lokasi berbeda, tepatnya di 4 wilayah Kecamatan yakni Desa Tembalae dan Ranggo (Kecamatan Pajo), Desa Malaju (Kecamatan Kilo), Desa Kempo (Kecamatan Kempo), Desa Nangakara dan Desa Pekat (Kecamatan Pekat).

 

“Pelatihan ini menjadi sangat menarik karena peserta pelatihan adalah pasangan suami istri yang tentunya menjadi titik fokus (sasaran) PLEK atau tepatnya rumah tangga petani,” terang Kadis.

 

Muhammad Syahroni mengatakan kedepannya diharapkan pasangan rumah tangga mampu melakukan pencatatan keuangannya,

 

“Terutama terkait dengan kegiatan usaha taninya yang akhirnya nanti bisa diketahui apakah usaha yang dilakukan untung atau rugi.” Paparnya.

 

Jadi sangat Perlu, pasangan suami istri agar ada keterbukaan antara keduanya, terkait sumber pendapatan dan pengeluaran sehingga dapat terdokumentasi lewat catatan pendapatan dan pengeluaran.

 

“Itulah dasar dan alasan kepada kegiatan edukasi dan literasi keuangan ini harus diikuti pasangan suami istri,” ujar Dae Roni sapaan akrabnya.

 

 

 




Polbangtan Malang Dan Komisi IV DPR RI Gelar Bimtek Atasi Kelangkaan Pupuk Di Kabupaten Dompu 

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB– Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

 

Salah satu cara dengan meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Dompu, NTB.

 

Turut Hadir pada Agenda Bimtek antara lain, anggota Komisi IV DPR RI H.M Syafrudin, Kepala BAAK Polbangtan Malang Ugik Romadi, dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu Muhammad Syahroni, SP,.MM dan seratus orang petani dan penyuluh di Kab Dompu dalam kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang digelar di Laberka Food Garden Dompu.

 

Bimtek kali ini membahas mengenai pemanfaatan pupuk organik limbah ternak sebagai solusi kelangkaan pupuk di Kabupaten Dompu.

 

Dalam Bimtek H.M. Syafrudin menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian dan anggota Komisi IV DPR RI serius untuk mewujudkan peningkatan produktivitas sektor pertanian.

 

Menurut Syafrudin, Dompu memiliki potensi luar biasa di sektor pertanian dan juga pertambangan. Melalui pengelolaan yang baik bukan tidak mungkin Kabupaten Dompu menjadi kabupaten kota dengan pendapatan tertinggi di pulau sumbawa.

 

Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kapasitas petani dan penyuluh sangat penting.“Bimtek ini merupakan upaya dari kami di tingkat Kementerian Pertanian dan DPR RI agar kapasitas petani semakin meningkat dengan diimbangi penyuluh pertanian yang kompeten”.paparnya.

 

Syafrudin mengatakan bahwa program unit pengolahan pupuk organic (UPPO) masih belum efektif di masyarakat. akibat adanya konflik kepentingan di dalam kelompok membuat program tersebut menjadi kurang efektif.

 

” Semua permasalahan bisa dikomunikasikan agar mendapatkan solusi. Ketersediaan pupuk subsidi memang terbatas namun bukan berarti tidak ada pupuk”, kata Syafrudin.

 

Syafrudin mengharapkan semua kelompok tani dapat terdaftar dalam simluhtan sehingga seluruh kelompok tani dapat mengakses bantuan dari pemerintah.

 

 

Pada kesempatan yang sama Ugik Romadi mengatakan, bahwa Polbangtan Malang tetap konsisten dalam meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh pertanian dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan 273 juta penduduk Indonesia.

 

” Karena saat ini terjadi krisis regenerasi petani di Indonesia. Jumlah petani milenial yang berusia 21-39 tahun hanya 8 persen saja”, kata Ugik.

 

Sehingga bimtek diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas petani dan penyuluh agar produktivitas meningkat.

 

Ugik Romadi menyampaikan bahwa jumlah penyuluh pertanian semakin menurun, Hal ini disebabkan jumlah penyuluh pertanian yang memasuki purna tugas belum sebanding dengan rekruitmen penyuluh pertanian baru.

 

Diakhir Ugik berharap agar dinas dapat mendorong PPPK penyuluh pertanian yang belum sarjana/minimal D-3 dapat melanjutkan kuliah di Polbangtan Malang melalui Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

 

Diwaktu yang sama Kadistanbun Kab Dompu Muhammad Syahroni, menyambut baik diselenggarakannya bimtek di Kabupaten Dompu. Sektor pertanian memiliki peranan penting di Kabupaten Dompu.

 

“39 persen makro perekonomian Kabupaten Dompu ditunjang oleh sektor pertanian”, kata Kadis

 

Lanjut Syahroni bahwa untuk meningkatkan sektor pertanian perlu dukungan kegiatan peningkatan kapasitas penyuluh maupun petani.

 

“Kinerja pemerintah tercermin dari kinerja di tingkat lapangan, dan kinerja di tingkat lapangan tercermin dari kapasitasnya”, jelasnya.

 

Dalam penyampaian materi Abdulmaman menghimbau agar petani hendaknya berkelompok.

 

Dimana nantinya penyuluh pertanian akan membantu petani untuk dapat bergabung ke dalam kelompok tani yang telah ada,”bahkan membimbing pembentukan kelompok tani baru”,ujarnya. (Dikutip dari situs Polbangtan Malang), Jum’at 04/08/23.

 

Pewarta : IW




Di Sektor Pertanian Kabupaten Dompu Daerah Kedua Dengan Kontribusi Terbesar Di NTB

foto Kadistanbun kab Dompu, Muhammad Syahroni SP,.MM

 

ChanelNtbNews Dompu, NTB – Kamis (3/8/2023), Kabupaten Dompu pada sektor tanaman pangan menjadi salah satu penentu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kab Dompu, dimana Kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Dompu mencapai angka 39,93 persen.

 

” Karena kontribusi sektor pertanian sebesar 39,93 persen atau jauh di atas kontribusi sektor lainnya seperti sektor perdagangan, sektor pertambangan ataupun sektor yang lainnya”, jelas Kadistanbun Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni, SP, MM

 

Dikatakannya bahwa Sektor pertanian yang berkontribusi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Dompu merupakan sektor pertanian secara luas termasuk perikanan, peternakan, dan kehutanan.

 

Tetapi sektor tanaman pangan berupa petani jagung, padi, kacang kadalai dan perkebuhanan lainnya memberi kontribusi cukup besar.

 

“Jadi pertanian harus tetap dan terus jadi fokus perhatian pembangunan Dompu,” jelasnya.

 

Ditambahkan Syahroni bahwa Provinsi NTB itu sendiri, kontribusi sektor pertanian hanya 22,42 persen. Kontribusi sektor pertanian di Kabupaten Dompu ini menjadi daerah kedua dengan kontribusi sektor pertanian terbesar di NTB setelah Kabupaten Bima sebesar 43,18 persen.

 

Begitu pentingnya sektor pertanian secara luas sehingga komoditi Jagung, Porang, Padi, Sapi, Ikan merupakan komoditi unggulan pemerintahannya, melalui Program Jara Pasaka.

 

Sehingga dengan segala keterbatasan yang dimiliki, pemerintah terus memberikan perhatian terhadap komoditi pertanian dan nantinya diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat Dompu.

 

Namun Pemberian nilai tambah atas sektor pertanian juga tengah diupayakan pemerintah daerah (Pemda) melalui program industrialisasi.

 

” Dengan harapan ada nilai tambah atas komoditi pertanian dan itu juga berdampak pada stabilitas harga komoditi pertanian.”harapnya diakhir penyampaiannya.(dikutipdarisitusDistabun.DompuKab.go.id).

 

Pewarta : IW