Kaban Kesbangpol Dompu, Ardiansyah, SE Beserta Jajaran, Ucapkan Dirgahayu RI Ke-79

Foto, Plt. Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Kabupaten Dompu, Ardiansyah, SE

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia adalah momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

 

Disamping memiliki makna tersendiri, yang meliputi Identitas Nasional, Kedaulatan dan Kemerdekaan, Perjuangan dan Pengorbanan, Kebebasan berdemokrasi, Pembangunan dan kemajuan, serta warisan budaya.

 

Bagi generasi muda Indonesia, penting untuk memahami dan menghargai makna proklamasi sebagai landasan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara.

 

Maka, pada momentum Proklamasi Kemerdekaan ini, Plt. Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Dompu, Ardiansyah, SE, beserta seluruh jajarannya, mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang Ke-79 Tahun 2024.

 

Penulis : IW




Ketua PPI Kab Dompu, Rihul Rahman, ST Ucapkan Selamat Hut RI Ke-79, Dirgahayu Indonesia.

Foto, Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Dompu, Rihul Rahman, ST

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Kemerdekaan yang diperoleh oleh bangsa Indonesia melalui Proklamasi yang memiliki arti penting dalam sejarah. Kemerdekaan berarti bangsa Indonesia memperoleh kebebasan yang seutuhnya. Bangsa ini bebas dari segala bentuk penindasan dan penguasaan bangsa asing.

 

Dimana Kemerdekaan mengarah pada kemampuan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri, tanpa campur tangan dari pihak luar. Hal ini menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, memiliki tanggung jawab sendiri dalam hidup berbangsa dan bernegara.

 

Karena Proklamasi Kemerdekaan merupakan momen yang menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya di Indonesia menjadi satu bangsa yang memiliki identitas nasional yang kuat. Hal ini memperkuat rasa persatuan dan kebanggaan terhadap jati diri sebagai bangsa Indonesia.

 

Selain menegaskan hak Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri. Dalam konteks identitas nasional, hal ini mencerminkan keinginan bangsa Indonesia untuk hidup bebas dari campur tangan asing dan memiliki kedaulatan atas wilayahnya sendiri.

 

Disamping mengingatkan kita juga akan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Nilai-nilai kepahlawanan, semangat pantang menyerah, dan pengorbanan untuk bangsa menjadi bagian penting dari identitas nasional Indonesia.

 

Sehingga membuka jalan bagi masyarakat Indonesia untuk menikmati kebebasan berdemokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan sosial. Kebebasan ini menjadi bagian esensial dari identitas nasional Indonesia dan mencerminkan semangat untuk menciptakan masyarakat yang adil, demokratis, dan berkeadilan.

 

Lewat, Momentum Kemerdekaan ini, Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Dompu-NTB, beserta pengurusnya, mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke-79 Tahun 2024.

 

Dirgahayu Republik Indonesia, Sekali Merdeka tetap Merdeka.

 

Penulis : IW




Kaban Kesbangpol Ardiansyah, SE, Kesiapan Paskibraka Dompu Mencapai 80 Porsen

Foto, Plt. Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Kabupaten Dompu, Ardiansyah, SE 

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Mendekati Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Dompu, telah melewati proses Latihan selama 10 hari dengan baik,

 

Sebelumnya, Anggota Paskibraka telah melaksanakan Pelatihan Mandiri selama 1 bulan yang diinisiasi oleh Pengurus Purna Paskibraka Indonesia dan didukung penuh oleh Plt. kepala Badan Kesbangpol

 

Dimana Latihan Anggota Paskibraka tersebut dipastikan sudah siap menjalankan tugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka pada hari yang bersejarah 17 Agustus Tahun 2024.

 

Plt. Kepala Badan Kesbangpol, Ardiansyah, SE menyampaikan bahwa dirinya, selalu mendampingi adek-adek Pasukan Delapan yang bertugas sebagai Pengibar dan Latihan Formasi untuk pasukan 17 sebagai pasukan pendamping

 

Karena mulai dari tanggal 1 Agustus sampai dengan sekarang ini, dirinya tetap konsisten memantau adek-adek Paskibraka latihan.

 

“Saya selalu pantau adek-adek latihan, selama 10 hari, sejak di buka latihan secara resmi oleh sekda dan begitu pula sejak anggota paskibraka melakukan latihan mandiri selama 1 bulan,” ungkap Ardiansyah penuh semangat.

 

Diakhir, Ardiansyah juga menjelaskan bahwa latihan adek-adek Paskibraka sudah mendekati 100 porsen tinggal di lakukan pemantapan saja.

 

“Alhamdulillah di hari ke 10 latihan maupun perkembangan adek-adek Paskibraka mencapai 80 persen,” ucap Pria yang dikenal Disiplin waktu.

 

Foto, Bupati Dompu, H. Kader Jaelani (AKJ). Bersama Ketua Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Dompu, Rihul Rahman, ST.

 

Sementara ditempat terpisah, Ketua Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Dompu, Rihul Rahman, ST, menyampaikan Alhamdulillah, dalam waktu singkat perkembangan latihan adek-adek Paskibraka cukup signifikan.

 

Hal ini didukung dengan kerja keras maupun kerjasama yang baik dari para pelatih, baik dari unsur TNI/Polri dan Purna Paskibraka Indonesia serta Personil dari Kesbangpol.

 

“Saya ucapkan terima kasih yang luar biasa kepada seluruh unsur yang terlibat,” ungkap Rihul bangga.

 

Diakhir, mantan Ketua KNPI Kabupaten Dompu Periode 2018-2021 ini berharap kedepannya agar pemerintah memberikan dukungan lebih, terkait dengan waktu Diklat paskibraka yang efektif minimal sampai 20 hari dan waktu karantina adek-adek ditambah menjadi 7 hari.

 

“Karena latihan saat ini hanya 14 hari dan waktu karantina sekarang hanya 4 hari saja,” harap Pria yang memiliki banyak pengalaman berorganisasi.

 

Penulis : IW




Momen Bersejarah, Kabid Pengairan IDP. Alit Sudarsana ST.,MT, Beserta Jajaran, Ucapkan Dirgahayu RI Ke-79

Foto, Kabid Pengairan Dinas PUPR Dompu, IDP. ALIT SUDARSANA, ST,.MT,

 

‘Sejarah PUPR Dari Masa Ke Masa’

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Istilah “Pekerjaan Umum” adalah terjemahan dari istilah bahasa Belanda ” Openbare Werken” yang pada zaman Hindia Belanda disebut “Waterstaat swerken”

 

Peristiwa Heroik pada Tanggal 3 Desember merupakan hari yang punya “Makna Khusus” bagi warga Departemen Pekerjaan Umum. Karena pada tanggal tersebut lima puluh tujuh tahun yanga lalu terjadi peristiwa bersejarah.

 

Dimana telah Gugur tujuh orang karyawan yang berjuang mempertahankan markas Departemen PU di Kota Bandung yang dikenal sebagai “Gedung Sate”. dan peristiwa ini kemudian dikenang dan diperingati sebagai HARI KEBAKTIAN PEKERJAAN UMUM.

 

 

Singkat cerita, selanjutnya Gedung V & W ini dipertahankan mati-matian sampai titik darah penghabisan oleh para pemuda/ pegawai Departemen PU. Karena mereka sadar, bahwa gedung tersebut pada waktu itu dipergunakan sebagai kantor Pusat Departemen.

 

Pasca kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan, para pemuda pegawai Departemen Pekerjaan Umum tidak mau ketinggalan dengan pemuda-pemuda lainnya di kota Bandung.

 

Mereka mempersiapkan diri dalam menghadapi segala kemungkinan yang sekiranya akan dapat merintangi serta mengganggu kemerdekaan yang telah diproklamasikan.

 

Jiwa dan semangat perjuangan yang menyala-nyala dari para patriot muda ini kemudian dihimpun dan disalurkan dalam suatu gerakan yang teratur dalam bentuk organisasi dengan nama gerakan Pemuda PU. Gedung Sate,

 

Maka, Momentum yang bersejarah ini, Kabid Pengairan Dinas PUPR Dompu, IDP. ALIT SUDARSANA, ST,.MT, beserta seluruh jajarannya, Mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke 79.

 

Sekali Merdeka tetap Merdeka..

 

Penulis ; IW




Disnakkeswan Dompu Gencar Lakukan Vaksinasi Rabies Diseluruh Kecematan

Foto, Kadisnakeswan Kabupaten Dompu, Muhammad Abduh, SE,.MSi, 

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Dalam rangka mencegah Penyebaran Penyakit Gigitan Anjing Gila Rabies, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Dompu terus berupaya untuk Penanggulangan Bahaya Gigitan Anjing Rabies.

 

Dalam hal ini, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Dompu Muhamad Abduh, SE. M.Si bersama seluruh UPTD Peternakan Kecamatan Gencar melakukan gerakan vaksinasi rabies di seluruh wilayah kecamatan Se-Kab. Dompu.

 

Hal itu, yang dicemaskan oleh Kepala Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Muhammad Abduh, SE,.MSi pada media ChanelNtbNews, melalui via WhatsApp, Sabtu, 03/08/24.

 

Foto, Kadisnakeswan Dompu, Muhammad Abduh, SE,.MSi pada saat memantau kegiatan Vaksinasi

 

Muhammad Abduh, menjelaskan Bahwa Kabupaten Dompu merupakan salah satu Daerah yang sudah terjangkit rabies sejak tahun 2019,

 

Berdasarkan data bahwa kasus Gigitan Hewan Pembawa Rabies (GHPR) dari Januari sampai dengan Bulan Juli sebanyak 252 kasus.

 

Oleh karena itu, sebagai langkah nyata dan keseriusan Dinas Peternakan dan Kesehatan Kab Dompu dalam menangani masalah bahaya rabies.

 

“Kami Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Dompu terus melakukan Vaksinasi di seluruh Kecamatan yang ada di kabupaten Dompu,” ungkap Abduh serius.

 

Dan untuk diketahui, bahwa penyakit rabies yang juga dikenal dengan istilah anjing gila adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus rabies pada otak dan sistim saraf.

 

“Penyakit rabies tergolong sangat berbahaya karena berpotensi besar menyebabkan kematian.” ungkap Abduh penuh cemas.

 

Selain vaksinasi, Abduh juga menjelaskan bahwa Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Dompu, melakukan tindakan eksekusi terhadap Hewan pembawa Rebies (HPR) Liar yang tidak bertuan dan mengoptimalkan koordinasi serta kerjasama lintas sektor.

 

Untuk itu, Saya menghimbau pada masyarakat yang memelihara atau memiliki anjing agar tetap dilakukan vaksinasi rabies,

 

“Kasihan anak-anak kita jadi korban gigitan, Insyaallah kita akan terus berupaya maksimal agar Dompu terbebas dari Rabies.” tekad Abduh penuh harap diakhir penyampaiannya.

 

 

Penulis : IW




Seminar Sehari Budaya Dompu, H. Gazianmansyuri, Paparkan Materi Kebijakan Pemda Untuk Kemajuan Budaya Dompu.

Foto, Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu, Drs. H. Gazianmansyuri, MSi 

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Dalam Acara Seminar Sehari Budaya Dompu yang di gelar Komunitas Pandompo, Kepala Bappeda dan Litbang Dompu, Drs. Gazianmansyuri, MSi memaparkan kebijakan Daerah Kabupaten Dompu dalam rangka mendukung Budaya Dompu.

 

Sekaligus menegaskan kembali budaya Dompu sebagai sebuah Identitas daerah yang harus ditumbuhkembakan bahkan dilestarikan keberadaannya.

 

Dimana Kepala Bappeda dan Litbang Dompu merupakan salah satu Narasumber yang dihadirkan sebagai Penghantar materi pada Seminar Sehari Budaya Dompu.

 

Seminar Sehari Budaya Dompu tersebut sukses di laksanakan di Aula Pandopo Bupati Dompu, Kamis, 02/08/24 kemarin.

 

Dalam Seminar, Kepala Bappeda dan Litbang yang akrab disapa Aba Syuri itu membawakan materi yang bertajuk “Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pemajuan Budaya Dompu”.

 

Disebutkan Gazianmansyuri mengawali materinya bahwa kabupaten Dompu merupakan salah satu dari sepuluh Kabupaten/kota yang berada di Provinsi NTB

 

Menurut Gazianmansyuri Kabupaten Dompu memiliki akar sejarah, peradaban dan budaya yang telah dilakoni masyarakat “Dou Dompu” mulai dari berabad-abad yang lalu.

 

Mengutip karya Muslimin Hamzah dalam bukunya Dompu Lebih Tua Dari Bima, Aba Syuri menyebut kedigdayaan Dompu dikukuhkan oleh informasi Negarakertagama ihwal Ekspedisi Padompo.

 

“Berdasarkan uraian tersebut tentunya menunjukan peradaban dan Kebudayaan Dompu telah ada sejak dulu kala”, kata Gaziamansyuri serius memaparkan sejarah Dompu.

 

Sementara Disisi lain, Sosok Birokrasi handal dengan segudang pengalaman ini di beri Apreasiasi khusus oleh Bupati Dompu AKJ, karena telah sukses menggelar Dompu Exspo yang pertama kali dalam sejarah dikabupaten Dompu tahun 2024 itu, menegaskan bahwa kebudayaan merupakan suatu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, simbol-simbol,

 

Serta kebiasaan dari sekelompok masyarakat yang bertujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai tradisi sehingga dapat dilestarikan dari generasi ke generasi untuk diwariskan secara turun temurun.

 

Oleh karena itu, Gaziamansyuri kemudian menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah daerah dalam semua aspek Pembangunan Daerah tentunya tertuang dalam RPJMD.

 

“Dalam RPJMD Kabupaten Dompu tahun 2021 – 2026 terdapat beberapa permasalahan yang antara lain belum adanya sarpras pengembangan Kebudayaan (museum, taman budaya, pemugaran situs dorobata, dsb),” paparnya.

 

Sehingga hasil temuan artefak dan benda sejarah lainnya belum terkelola dengan baik, makin berkurangnya peran dan jumlah lembaga adat, pelajaran seni dan sastra daerah belum diimplementasikan di persekolahan dan lainnya.

 

Karena merujuk pada permasalahan kebudayaan daerah yang teridentifikasi sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Dompu tahun 2021 – 2026,

 

“Tentunya masih banyak upaya-upaya yang harus dilakukan khususnya dalam pencapaian arah kebijakan pembangunan kebudayaan daerah yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya lokal daerah”, ungkap Gazianmansyuri menutup paparnya.

 

Penulis : IW