Peduli Lingkungan!!, Sahabat Mangrove Ranger Indonesia Laksanakan Penanaman Mangrove Di Pantai Ncuni Kwangko.
Foto, Muhlis Qosyim , S. Hut, Koordinator Sahabat Magrove Ranger Indonesia Wilayah Timur Dompu bersama seluruh Anggota Sahabat Magrove Ranger Indonesia.
ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Dalam rangka Perduli dengan Lingkungan di Pesisir Pantai, Komunitas Peduli Lingkungan yang tergabung dalam Sahabat Mangrove Indonesia melaksanakan kegiatan Penanaman Mangrove Secara Intensif di Pantai Pelabuhan Ncuni Desa Kawangko dan sekitarnya.
Kegiatan ini dilakukan sebagai aksi nyata Penyelamatan Lingkungan, khususnya pencegahan abrasi pantai dan Pengembangan Ekosistem Mangrove sebagai Kawasan yang banyak memberikan manfaat Secara Ekologis, Ekonomis dan Pencegahan Bencana Alam.
Hal tersebut, Disampaikan oleh Muhlis Qosyim, S. Hut selaku Koordinator Sahabat Magrove Ranger Indonesia Wilayah Timur Dompu, melalui Rilisan Via WhatsApp, Jum’at, 05/07/24.
Muhlis menyebutkan bahwa dalam hal pelaksanaan kegiatan, mereka sahabat Magrove sedang melakukan penanaman mangrove sebanyak 20.000 batang di lokasi tersebut.
“Saat ini, kami sudah menanam 20.000 batang Mangrove,” ungkap Muhlis mengawali penyampaiannya.
Lebih lanjut Muhlis menjelaskan bahwa model atau pola penanaman ini sedikit berbeda dengan yang biasa dilakukan pada proyek-proyek pemerintah,
“Kami menanam dengan sistim Guludan dengan membuat kotak kotak ukuran 1 x 2 meter dari bambu, dilapisi triplek baru di isi pupuk kandang, masukan bibit mangrove kemudian ditimbun dengan tanah subur (top soil) yang di peroleh dari tempat lain kemudian di tutup dengan pasir dan lumpur di sekitar Guludan.” terang Muhlis menegaskan pada awak media.
Karena sistim ini merupakan penerapan dari silvikultur intensif dan rekayasa lingkungan sebagai upaya memaksimalkan prosentase hidup dan pertumbuhan tanaman mangrove.
Foto, Sahabat Magrove Ranger Indonesia saat memberikan kegiatan Penanaman Mangrove, di Pantai Pelabuhan Ncuni Desa Kawangko dan sekitarnya.
Dikatakan Muhlis, Launching kegiatan sekaligus Sosialisasi dan Bimbingan Teknis serta Praktek Pembuatan Guludan itu telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Juni 2024 yang dihadiri langsung oleh pimpinan Mangrove ranger Indonesia pusat,
“Kami juga mengundang kepala KPH Ampang Riwo, Kepala Desa Kawangko dan Kepala SMK 2 (SMK Kelautan) Manggelewa.” jelasnya
Sementara terkait dengan sumber dana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Muhlis menjelaskan bahwa mereka dipercaya untuk melalukan penanaman oleh Mangrove ranger Indonesia
Sebagai NGO yang fokus bergerak pada isu perubahan iklim dan rehabilitasi mangrove yang mendapatkan anggaran CSR dari beberapa perusahaan, organisasi maupun masyarakat yang peduli dengan isu perubahan iklim dan kerusakan alam.
“Kalau kegiatan kami yang telah dilakukan di Sumbawa Barat itu merupakan hasil dukungan dari BCA, sedangkan yang di Dompu ini kami akan rilis setelah selesainya penanaman.” beber Muhlis.
Muhlis juga menerangkan pada pelaksanaan kegiatan tersebut, sebelumnya, kami juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu maupun Kepala Desa Kwangko.
Dimana pada program tersebut pihak pelaksana pekerjaan adalah teman teman yang peduli bersama warga masyarakat desa kwangko yang dikoordinir oleh kepala dusun Ncuni.
Ditambahkan Muhlis, bahwa Kegiatan ini bukan merupakan program dari KPH Ampang Riwo, akan tetapi kebetulan saya dan teman-teman lain banyak yang bekerja di KPH Ampang Riwo mungkin akan memunculkan Asumsi atau kesalahpahaman bahwa kegiatan ini merupakan program yang bersumber dari APBN dan APBD maupun Bank Dunia,
“Sekali lagi saya katakan tidak benar karena ini murni dari NGO mangrove ranger Indonesia yang kredibilitasnya sudah diakui dan mendapat titipan CSR dari berbagai perusahaan nasional maupun internasional,” tegas Muhlis.
Diakhir penyampaiannya, Mantan KPH Kecematan Dompu ini menuturkan bahwa Kedepannya, rencana kami akan melakukan rehabilitasi sampai tertutup nya seluruh hamparan yang tersisa di sekitar dermaga ncuni,
Disatu sisi kegiatan ini mendapat dukungan positif dari berbagai pihak kami akan kembali menyampaikan usulan kepada mangrove ranger pusat agar dapat dilakukan diwilayah lain di kabupaten Dompu sehingga bisa memberi dampak yang lebih luas
Sehingga tujuan utama dari Program ini yakni untuk mengembalikan ekosistem dan juga bisa menjadi laboratorium pembelajaran bagi siswa SMK Kelautan Manggelewa,
“Ini keinginan kami bersama kepala sekolah dan harapan masyarakat,” ujar Pria asal kempo yang dikenal ulet dalam bekerja.
Penulis : IW