Misi PPP Di Alam Kemerdekaan Yakni Politik Islam Rahmatan Lil Aalamiin Dan Garda Terdepan Wujudkan Demokratisasi Kehidupan Bernegara.

Foto Calon Anggota DPRD Provinsi NTB, Dapil 6, kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima.

 

 

ChanelNtbNews, Dompu NTB – Secara historis, PPP memiliki benang merah sejarah dalam bentang perjalanan panjang eksistensi Negara Kesatuan Republik Indobesia (NKRI).

 

Dimana semua parpol yang berfusi menjadi PPP merupakan kekuatan politik Islam yang dahulu gencar berjuang, berkorban melakukan perlawanan terhadap bangsa penjajah, baik saat merintis dan meraih kemerdekaan maupun untuk merebut kembali kemerdekaan itu yang sempat ingin dianulir oleh bangsa Belanda.

 

Itulah sebabnya dalam tubuh PPP hingga saat ini masih tertanam komitmen kebangsaan yg sangat kuat dalam merawat keberadaan NKRI. caranya, dengan bersungguh-sungguh proaktif.

 

Dalam mengisi masa kemerdekaan ini melalui agenda2 pembangunan yg mengedepankan nilai-nilai universal ajaran Islam yg senantiasa menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.

 

 

Misi politik yang diemban PPP di alam kemerdekaan ini adalah politik Islam Rahmatan Lil Aalamiin. Yakni, terus berikhtiar dan konsisten untuk memposisikan Islam sebagai agama yang membawa rahmat, kasih sayang bagi kehidupan ummat manusia di seluruh alam semesta ini.

 

Dengan demikian, PPP akan terus mendorong bangsa dan negara yg majemuk ini untuk menghadirkan masyarakat Islamis yang demokratis,

 

Dimana semua komunitas dan penganut agama yang berbeda senantiasa hidup berdampingan secara damai, berkontribusi bagi kemajuan negara demi merawat persatuan bangsa.

 

Dalam upaya merawat persatuan Indonesia yang merupakan kekuatan bangsa kita; PPP selaku parpol entitas Islam mencanangkan doktrin ukhuwah, dalam tiga tingkatan persaudaraan.

 

Pertama, ukhuwah Islamiyah, yaitu membangun persaudaraan antara sesama muslim. Kedua, ukhuwah Wathoniyah, yakni membangun persaudaraan antara sesama anak bangsa. Dan yang ketiga, ukhuwah Insaniyah, adalah membangun persaudaraan antara sesama ummat manusia.

 

Pada era reformasi saat ini, dimana bangsa Indonesia berkonsensus menjadikan sistem dan nilai-nilai demokrasi sebagai acuan kolektif dalam kehidupan barbangsa dan bernegara,

 

PPP telah bulat mengambil sikap dan posisi mejadi garda terdepan mewujudkan demokratisasi kehidupan bernegara. Tapi juga menyadari kondisi bangsa yg saat ini belum mapan dalam banyak hal, utamanya dari sisi perekonomian,

 

Maka selaku parpol juga terus berjuang meghadirkan keseimbangan antara trend demokratisasi politik dengan peningkatan taraf ekonomi rakyat.

 

Hal ini memang menjadi penting utk dipikirkan, dikonseptualisasikan skaligus diaktualisasikan sebelum timbul menjadi masalah krusial dlm jangka panjang yg akan merontokkan ditengah jalan proses politik demokratisasi itu sendiri.

 

Dalam kaitan itu, PPP akan terus berjuang mendorong dan bersama pemerintah mendesain dan meliharkan kebijakan2 penguatan ekonomi ummat.

 

Salah satu bentuknya adalah program dan skema pemberdayaan pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang berdasarkan data BPS, jumlahnya secara nasional saat ini mencapai lebih dari 60 juta pelaku UMK.

 

Meningkatnya kapasitas usaha pelaku UMK sebanyak itu melalui sentuhan program pemberdayaan yg efektif adalah sangat positif dampaknya terhadap terwujudnya peradaban demokrasi yang Islami dalam dinamika khidupan politik bangsa kita, hari ini dan di masa depan.

 

Lewat Momentum Bersejarah ini, KELUARGA BESAR DPC PARTAI PPP KABUPATEN DOMPU,

 

Melalui CALEG DPRD PROVINSI NTB DAPIL 6, KABUPATEN DOMPU, BIMA DAN KOTA BIMA, MUHAMMAD TAUFAN,, Mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke 78.

 

Mohon Dukungan dan Do’a Kepada Seluruh Masyarakat NTB, Lebih Khususnya Masyarakat Dapil 6, Kab Dompu, Bima dan Kota Bima.

 

Pen : IW




Arti Kemerdekaan Bangsa Indonesia Sesungguhnya.

Foto Calon Anggota DPRD No Urut 1, Partai PDIP Perjuangan, Dapil 3 Kec. Woja.

 

 

ChanelNtbNews, Dompu NTB – Bahwa sesungguhnya cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, berkeadilan, berkemakmuran, berkeadaban, dan ber-Ketuhanan.

 

Sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan manifestasi ideal dari Amanat Penderitaan Rakyat, yang merupakan jiwa sekaligus arah dari semua pergerakan rakyat, yang akhirnya telah membawa rakyat dan mengantarkan bangsa Indonesia kearah kemerdekaannya.

 

Indonesia yang merdeka adalah Indonesia yang bebas dari segala bentuk penjajahan, baik antar manusia ataupun antar bangsa. Indonesia yang berdaulat adalah Indonesia yang memiliki pemerintahan negara yang mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

 

Indonesia yang bersatu adalah Indonesia yang ditandai oleh tingginya derajat integrasi bangsa, baik berupa integrasi teritorial maupun politik, dan tingginya persatuan sosial antar berbagai komponen bangsa yang majemuk ini.

 

Indonesia yang berkemakmuran adalah Indonesia yang mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan material warganya yang sesuai dengan standar yang layak bagi kemanusiaan.

 

Indonesia yang berkeadilan adalah Indonesia yang ditandai oleh sempitnya jurang kesenjangan sosial dan kesenjangan antar daerah.

 

Indonesia yang berkeadaban adalah Indonesia yang ditandai oleh tingginya derajat moralitas dan etika dalam masyarakat dan di antara penyelenggara kekuasaan,

 

Serta Indonesia yang ditandai oleh minimnya penggunaan kekerasan dalam proses sosial, ekonomi dan politiknya. Indonesia yang berketuhanan adalah Indonesia yang menghargai keberagaman dan toleransi beragama dalam semangat Ketuhanan Yang Maha Esa.

 

 

Sebagai cita-cita bersama, perwujudan Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil, makmur, beradab, dan ber-Ketuhanan adalah hak sekaligus tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.

 

Oleh karena itu menuntut keterlibatan semua kekuatan bangsa, baik secara individu maupun yang teroganisir dalam organisasi rakyat yang demokratis serta terbuka bagi semua warga negara, tanpa membedakan suku, agama, gender, keturunan dan kedudukan sosial.

 

Didorong oleh kesadaran akan tanggung jawab mewujudkan cita-cita luhur tersebut, serta guna memenuhi tuntutan perkembangan zaman yang ada,

 

Maka, Dimomentum yang bersejarah ini, Calon Anggota DPRD Partai PDIP Perjuangan Nomor 1, Dapil 3 Kec Woja, RANGGA SETIAWAN, Mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke 78. Merdeka.. Merdeka yang Bebas dari segala Penjajahan..

 

 

Pen : IW




Hut RI 78, Momentum Kemerdekaan Stunting Di Kab Dompu

Foto Kepala DKKP Kab Dompu Hj. Iris Juwita,.SKM, M.Kes

 

 

ChanelNtbNews, Dompu NTB – Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

 

Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

 

 

Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.

 

Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.

 

Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.

 

Hut Kemerdekaan RI 78, Momentum Kemerdekaan Stunting Khususnya Di Kabupaten Dompu, Rabu,09/08/23

Maka, Kepala DKKP, Hj. Iris Juwita, SKM,.M.Kes, Beserta Keluarga Besar DKKP Kabupaten Dompu, Mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke 78.

 

Pen ; IW




Kemerdekaan Bagi Petani??

Foto kepala UPTD Manggelewa Kab Dompu, Muhammad Fadli, SP 

 

 

ChanelNtbNews Dompu NTB – Sebelum negeri bernama Indonesia berdiri, eksistensi petani sudah jauh diakui. Dalam naskah-naskah sejarah diuraikan, petani dan warga perdesaan merupakan penopang utama keberhasilan merebut kemerdekaan.

 

“Tidak hanya menyediakan tempat persembunyian, peran petani dan warga perdesaan paling penting ialah menjamin logistik para pejuang,” dikutip Media Indonesia, 8/8/23.

 

Mustahil pejuang menang berjuang dengan perut kosong. Pertanyaannya, sudahkah petani kita merdeka?

 

Jumlah petani saat ini mencapai 54% dari jumlah rakyat Indonesia. Logikanya, jika rakyat merasakan kemerdekaan, otomatis kemerdekaan juga dirasakan petani.

 

Jika tidak, siapa sebenarnya yang memetik kemerdekaan selama 78 tahun ini? bagaimanakah kehidupan petani setelah 78 tahun merdeka: apakah semakin sejahtera, tetap, atau bahkan kian menderita?

 

Benarkah petani semakin tidak berdaya? Apakah indikasinya?Bagaimana membuat mereka merdeka dalam arti sesungguhnya? Lalu, apakah yang harus dilakukan?

 

Kemerdekaan petani yang tecermin pada kehidupan yang kian sejahtera atau justru sengsara setidaknya bisa diukur dari tiga hal: tingkat pendidikan, aset ekonomi, dan tingkat kemandirian. menurut Sensus Pertanian (SP) 2013, kapasitas SDM pertanian amat rendah.

 

 

Jumlah rumah tangga petani mencapai 26,14 juta rumah tangga, menurun 5,04 juta rumah tangga dari 2003.Sekitar 72% dari mereka yang bekerja di sektor pertanian hanya berpendidikan atau tidak tamat SD, 26% lulus SMP dan SMA, dan hanya 1% lulus perguruan tinggi.

 

Kapasitas pendidikan yang rendah membuat adopsi inovasi-teknologi jadi lambat.

 

Di berbagai daerah biaya pendidikan SMP, bahkan hingga SMA, dibebaskan dan 20% APBN dialokasikan khusus untuk sektor pendidikan, Namun, ternyata itu belum mampu memerdekakan petani dari kebodohan.

 

Amanat konstitusi seperti tertuang dalam roh pembukaan UUD 1945 bahwa kemerdekaan RI ikut mencerdaskan bangsa dan Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran ternyata hanya indah di teks.

 

Nyatanya pendidikan petani tidak tersentuh. Lalu apa makna dan manfaat kemerdekaan bagi petani?Penguasaan modal (lahan dan pendanaan) petani amat terbatas.

 

Sebanyak 14,25 juta rumah tangga petani (55,33%) guram dengan kepemilikan lahan kurang dari 0,5 ha.Keterbatasan modal membuat pertanian tidak lagi jadi gantungan hidup dan keluar dari jerat kemiskinan.

 

Menurut Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013 (SPP 2013) BPS, rata-rata pendapatan rumah tangga tani dari usaha di sektor pertanian hanya Rp12,4 juta per tahun atau Rp1 juta per bulan, amat jauh dari upah layak buruh pabrik.

 

Pendapatan itu hanya mampu menopang sepertiga kebutuhan. Sisanya disumbang dari kegiatan di luar pertanian, seperti mengojek, berdagang, dan menjadi pekerja kasar.

 

Fakta ini menunjukkan tak ada lagi ‘masyarakat petani’, yakni mereka yang bekerja di sektor pertanian dan sebagian besar kebutuhan hidupnya dicukupi dari kegiatan itu.

 

Maka dimomentum Kemerdekaan, Kepala UPTD, Muhammad Fadli, SP beserta Keluarga Besar UPTD Manggelewa Kab Dompu,, Mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke 78.

 

Merdeka..Merdeka..Petani Bangkit, Petani Merdeka

 

Pen: IW




Di Pimpin Aiptu Yusuf, SH Timsus Macan Kota Berhasil Ringkus Kembali Terduga Pelaku Yang Kabur Dari Tahanan.

 

 

ChanelNtbNews, Dompu NTB – Salah seorang Terduga Pelaku kasus Pencambulan berinisial SF (22) warga Desa Rora, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, nekat kabur dari sel tahanan Polsek Dompu, pada Sabtu (5/8/202) malam, sektar pukul 21.40 Wita.

 

Namun Tim Sus Polsek Dompu berhasil meringkus kembali terduga pelaku di Desa. Soriutu Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Selasa tanggal 8 Agustus 2023 Sekitar pukul. 07.30 Wita, terduga pelaku merupakan tahanan kasus pencabulan terhadap Korban Melani di Dusun. Muhajirin, Desa. O,o Kecamatan Dompu.

 

Disampaikan Kapolsek Dompu, Ipda Arif Syarifuddin, SH kepada membenarkan terduga kabur dari sel tahanan dan penangkapan terhadap terduga pelaku berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga tentang keberadaan terduga pelaku.

.

” Bahwa Terduga pelaku berada di salah satu rumah warga bernama Jhon yang beralamat di Desa Soriutu, Kecamatan Manggelewa,” jelas Kapolsek.

 

Setelah memperoleh informasi yang akurat, Kapolsek Dompu memerintahkan Kepala Timsus Macan Kota Aiptu Yusuf, SH beserta anggota untuk segera melakukan pengejaran dan penangkapan.

 

” Akhirnya terduga pelaku berhasil di tangkap tim sus Polsek kota di alamat tersebut,” ungkap Kapolsek. Selasa 8/8/23. siang.

 

Kemudian Setelah dilakukan penangkapan, Timsus langsung membawa terduga pelaku ke Polsek Dompu untuk diproses hukum lebih lanjut,” pungkas Kapolsek

Pen : IW




Dimomen Kemerdekaan, SMPN 1 Dompu Sukses Mengukir Prestasi Predikat Unggul UKBI 

Foto Kepsek SMPN 1 Dompu, Abdul Basith,S.Pd, M.M.Inov.

 

ChanelNtbNews, Dompu NTB – Tidak Henti-hentinya Dunia Pendidikan di kabupaten Dompu telah banyak Mengukir Prestasi Cemerlang, melalui bakat, minat maupun di tingkat Kecerdasan Peserta Didik Anak Itu Sendiri.

 

Khususnya SMPN 1 Kabupaten Dompu, baru-baru ini, mewakili SPM dikabupaten Dompu, dibawah Kepemimpinan Kepsek SMPN 1 Dompu Abdul Basith,S.Pd, M.M.Inov.

 

Dimomen Bersejarah ini, Peserta didik SMPN 1 Dompu, Sukses Mempersembahkan Kado Terindah di Hari Kemerdekaan Dirgahayu Republik Indonesia Ke 78.

 

Foto Kegiatan UKBI di SMPN 1 Dompu

Dengan meraih predikat unggul dengan nilai akhir 629 dan beberapa siswa lainnya, juga mendapatkan predikat madya.

 

Pada pelaksanaan kegiatan Uji Kelayakan Berbahasa Indonesia (UKBI) yang dilaksanakan oleh Kantor Balai Bahasa Provinsi NTB

 

Semoga kedepannya peserta didik mampu mengasah kemampuan mereka untuk mengembangkan diri serta dapat berkolaborasi dengan teman-temannya dalam menghadapi UKBI berikutnya danJuga dapat menjadi pionir dalam meningkatkan mutu sekolah.

 

Maka Melalui momen bersejarah ini, Kepala Sekolah beserta Keluarga Besar SMPN 1 Dompu, mengucapkan Dirgahayu HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 78, 08/08/23.

 

Pen : IW